Dipublish oleh Tim Towa | 27 September 2025, 12:26 WIB
"Selain menjadi energi transisi yang lebih bersih, gas bumi juga menopang pertumbuhan ekonomi," ujar Erika dalam forum group discussion (FGD) bersama PT PGN Tbk di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (26/9/2025) di kutip dari Antara.
Erika menjelaskan bahwa pemanfaatan gas bumi sejalan dengan prioritas kedua Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menekankan penguatan sistem pertahanan dan kemandirian bangsa melalui swasembada energi, pangan, air, serta pengembangan ekonomi hijau, biru, dan kreatif.
"Gas bumi tidak hanya berperan sebagai energi transisi yang lebih bersih, tetapi juga menjadi penopang utama perekonomian nasional, mulai dari mendukung sektor industri, kelistrikan, hingga rumah tangga," kata Erika di kutip dari Antara.
Dalam diskusi tersebut, Erika menekankan pentingnya sinergi dengan PGN dan seluruh badan usaha terkait untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas, khususnya pengembangan jaringan gas bumi (jargas) di berbagai wilayah.
"Semuanya bermuara pada satu tujuan, yaitu menghadirkan tata kelola hilir migas yang transparan, adil, efisien, dan mampu menjawab kebutuhan energi masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tegasnya.
Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas juga menekankan pentingnya peningkatan pemanfaatan jargas yang tidak hanya mendukung efisiensi energi, tetapi juga menjadi bagian dari transisi energi bersih Indonesia.
"Kami mendorong agar pemanfaatan jaringan gas dengan sistem klaster compressed natural gas (CNG) bisa lebih efektif dan menjangkau masyarakat luas di wilayah Sleman dan Yogyakarta sekitarnya," kata Wahyudi.
Selain menggelar FGD, BPH Migas melakukan pemantauan lapangan ke Truntum Gasblock Borobudur dan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (25/9), serta kunjungan ke Pressure Regulating Station (PRS) Yogyakarta di Sleman pada Jumat (26/9).
Menurut Wahyudi, langkah ini bertujuan memastikan pemanfaatan jargas berjalan optimal sekaligus memperluas akses gas bumi bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa bertambahnya pelanggan jargas akan berdampak positif bagi distribusi energi, khususnya gas bumi.
"Untuk itu, kami minta badan usaha untuk selalu melakukan update data, sehingga pemerintah bisa memantau keekonomian harga jual jargas secara lebih adil dan transparan," ujarnya.
Direktur Komersial PGN Aldiansyah Idham mengungkapkan bahwa pemanfaatan jargas kini diperluas ke berbagai sektor, termasuk rumah sakit, hotel, restoran, dan kafe. Menurutnya, dukungan BPH Migas sangat diperlukan agar pengembangan jargas dapat berjalan berkesinambungan.
"Kami mohon terus didukung. Kita berkolaborasi, sinergi, sehingga kami bisa terus mengembangkan infrastruktur jaringan gas dengan sistem klaster CNG tidak hanya di wilayah Sleman dan Yogyakarta saja, tapi daerah dan provinsi yang lain," kata Aldiansyah.
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah Anggota Komite BPH Migas yakni Abdul Halim, Basuki Trikora Putra, Eman Salman Arief, Harya Adityawarman, Iwan Prasetya Adhi, Saleh Abdurrahman, dan Yapit Sapta Putra, serta Direktur Gas Bumi BPH Migas Soerjaningsih dan Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Hery Murahmanta.
Sumber: ANTARA
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
IHSG Naik 0,56 Persen di Awal Perdagangan, Ditopang...
Towa News | 11 November 2025, 10.49 WIB
Ekonomi AS Terancam Minus Akibat Government Shutdown Berkepanjangan
Towa News | 10 November 2025, 11.59 WIB
Menkeu Kirim Surat ke Seluruh Kepala Daerah, Minta...
Towa News | 10 November 2025, 10.02 WIB
IHSG Cetak Rekor Baru, Sentuh Level 8.455 di...
Towa News | 10 November 2025, 09.55 WIB
Transaksi Aset Kripto Indonesia Mencapai Rp 360,3 Triliun...
Towa News | 06 November 2025, 14.27 WIB