Kemkomdigi Takedown 2,5 Juta Konten Negatif, 68% Terkait Judi Online

Dipublish oleh Tim Towa | 01 Agustus 2025, 10.59 WIB

Kemkomdigi Takedown 2,5 Juta Konten Negatif, 68% Terkait Judi Online
Logo Komdigi (dok.detik)

Towa News, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mencatat telah melakukan takedown terhadap 2,5 juta konten negatif dalam periode 20 Oktober 2024 hingga 28 Juli 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,7 juta konten atau sekitar 68 persen berkaitan dengan judi online (judol).

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, data konten negatif tersebut diperoleh dari aduan masyarakat dan sistem crawling yang dijalankan kementerian.

"Data konten-konten negatif ini kami dapatkan dari aduan masyarakat dan sistem crawling kami," ujar Meutya dalam keterangan resmi, Kamis (31/7/2025).

Kolaborasi dengan PPATK

Untuk memperkuat upaya pemberantasan judi online, Kemkomdigi menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melakukan pemblokiran rekening bank yang digunakan untuk transaksi judi online.

Meutya menegaskan bahwa pemutusan akses situs judi online saja tidak memberikan efek jera yang maksimal kepada pelaku. Pasalnya, konten dapat dengan mudah dibuat kembali, sementara rekening yang telah diblokir sulit untuk dibuka kembali.

"Konten bisa dibuat ulang dengan mudah, tapi rekening sulit dibuka kembali setelah diblokir," jelasnya.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun telah melakukan berbagai upaya, peredaran situs judi online masih marak dan terus dipromosikan di berbagai platform media sosial. Menurut Meutya, para pelaku judi online semakin kreatif mencari celah yang tidak terlacak sistem crawling konten untuk melakukan promosi.

Oleh karena itu, Meutya menyambut baik langkah PPATK yang melakukan pelacakan rekening terindikasi terkait judi online. Ia juga mendorong sektor perbankan untuk memperketat proses verifikasi nasabah.

"Perbankan juga harus diminta untuk lebih ketat sehingga pelaku tidak bisa membuat rekening lagi," tuturnya.

Harapan Kolaborasi Lintas Sektor

Meutya berharap kolaborasi lintas sektor antara Kemkomdigi dan PPATK dapat memutus mata rantai judi online secara lebih efektif. Kombinasi crawling konten dan crawling rekening diharapkan memberikan dampak yang lebih signifikan.

"Ini bagus kalau disatukan, jadi ada crawling kontennya dan ada juga crawling rekeningnya," pungkasnya.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video