Dipublish oleh Admin | 26 Juni 2025, 07.43 WIB
Towa News, Yogyakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), sebuah sistem penanggalan Islam yang mengusung prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia. KHGT menyatukan zona waktu kalender Islam dengan menganggap seluruh permukaan bumi sebagai satu matlak (batas geografis).
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam peresmian yang digelar di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Rabu (25/6), menyatakan bahwa peluncuran KHGT merupakan langkah monumental dalam kontribusi Muhammadiyah bagi peradaban Islam dan dunia.
“Ini adalah momen bersejarah. Muhammadiyah menghadirkan KHGT untuk menegaskan posisi Islam sebagai agama kosmopolitan yang membawa nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin bagi seluruh umat manusia,” ujar Haedar.
Ia menekankan, sejarah Islam telah menunjukkan bahwa nilai-nilainya mampu melampaui batas teritorial hingga ke Eropa, Rusia, dan Asia. Dengan KHGT, Muhammadiyah ingin menyatukan kembali umat Islam yang selama ini kerap terpecah akibat perbedaan penentuan hari besar keagamaan.
“Sudah saatnya kita berubah. KHGT merupakan keniscayaan bagi persatuan umat Islam. Mari kita wujudkan satu tanggal, satu hari, untuk seluruh dunia Islam,” tuturnya.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas, menambahkan bahwa keputusan ini merupakan hasil kajian panjang dan telah diputuskan dalam Musyawarah Nasional ke-32 pada Februari 2024. KHGT mengadopsi kesimpulan Muktamar Turki 2016 yang dinilai sesuai syariat dan berlandaskan pendekatan ilmiah.
“KHGT adalah wujud pelunasan utang peradaban. Selama 14 abad, umat Islam belum memiliki kalender tunggal yang berlaku secara global,” kata Hamim.
KHGT didasarkan pada tiga prinsip utama:
Keseragaman Hari dan Tanggal: Awal bulan Hijriah dimulai serentak di seluruh dunia.
Penggunaan Hisab: Kalender ditentukan berdasarkan perhitungan astronomi, memungkinkan prediksi jauh hari.
Kesatuan Matlak: Semua wilayah bumi dianggap dalam satu zona kalender Islam.
Pakar astronomi dari Dewan Tinggi Urusan Keagamaan Turki, Mehmet Ekim, yang turut hadir dalam peluncuran ini, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Muhammadiyah. Menurutnya, KHGT bukan sekadar program akademik, tetapi simbol kuat harapan akan persatuan dunia Islam.
“Ini bukan sekadar agenda ilmiah. KHGT adalah pesan bahwa persatuan umat bukan hal mustahil. Ini soal niat, usaha kolektif, dan simbol penting dari kesatuan takdir umat Islam,” ungkap Ekim.
Peluncuran KHGT turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan internasional, menandai langkah Muhammadiyah dalam memimpin inisiatif global untuk menyatukan waktu umat Islam secara universal.
Sumber : muhammadiyah.or.id
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
DPR RI Resmi Sahkan UU APBN 2026 Rp...
Towa News | 23 September 2025, 14.41 WIB
Komisi III DPR: Minta Polri Cabut Patwal untuk...
Towa News | 23 September 2025, 10.27 WIB
RDP Dengan Angkasa Pura dan Garuda Indonesia, Kawendra...
Towa News | 23 September 2025, 08.09 WIB
Kementrian HAM Minta DPR Selaraskan Revisi KUHAP dengan...
Towa News | 22 September 2025, 13.13 WIB
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri
Towa News | 22 September 2025, 10.31 WIB
Panglima TNI Larang Jajaran Pakai Strobo Sembarangan
Towa News | 22 September 2025, 10.06 WIB
Presiden Prabowo Tetapkan Kenaikan Gaji ASN, Guru, Dosen,...
Towa News | 22 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Berpidato di Sidang Umum PBB, Melanjutkan Jejak...
Towa News | 22 September 2025, 09.31 WIB
Presiden Prabowo Teken Perpres, Tetapkan IKN Jadi Ibu...
Towa News | 20 September 2025, 13.47 WIB
Prabowo Bertolak ke Jepang dan New York, Menlu...
Towa News | 20 September 2025, 09.12 WIB