Dipublish oleh Tim Towa | 29 Oktober 2025, 16:14 WIB
Towa News, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang turut berkontribusi dalam program ketahanan pangan nasional melalui penanaman jagung. Menurutnya, negara-negara Barat mungkin tidak memahami mengapa polisi di Indonesia terlibat dalam urusan pangan.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo usai menyaksikan pemusnahan 214,84 ton barang bukti narkotika di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Kolaborasi Lintas Institusi
Kepala Negara menekankan bahwa TNI, Polri, dan institusi lainnya bekerja sama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"Saya lihat polisi sekarang semakin peka terhadap tuntutan bangsa dan negara. Polisi sekarang berada di depan bersama yang lain, bersama TNI di bidang produksi pangan," ujar Prabowo.
Presiden menambahkan bahwa Indonesia memiliki pendekatan berbeda dibandingkan negara-negara Barat dalam melibatkan institusi keamanan untuk urusan kesejahteraan rakyat.
"Kalau kau berangkat ke Inggris, Prancis, ke Barat, mungkin mereka merasa aneh, kok polisi urusin jagung, oh masa polisi kok buka dapur. Ya ini Indonesia, Bung," tegasnya.
Gotong Royong untuk Rakyat
Prabowo menegaskan bahwa semua institusi negara harus bekerja sama demi kesejahteraan rakyat. Ia meyakini bahwa kesejahteraan rakyat akan berdampak pada penurunan tingkat kriminalitas.
"Kita ini gotong-royong semua ini ya, kita satu keluarga. Polisi punya kekuatan, tentara punya kekuatan, ya kita kerja semua untuk rakyat. Kalau rakyat sejahtera saya yakin kriminalitas berkurang," jelasnya.
Presiden menambahkan, jika rakyat terbebas dari kelaparan dan kemiskinan, tingkat kriminalitas akan menurun secara signifikan.
Sikap Independen terhadap Model Barat
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menekankan bahwa Indonesia tidak perlu ragu mengambil pendekatan yang berbeda dari negara-negara Barat.
"Kita nggak usah ragu-ragu, kita nggak usah, apa yang dari barat itu pasti benar. Benar untuk mereka, kita hormati, tapi kita lain," tutupnya.
Sumber: detikNews
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 38,5 Juta Penerima...
Towa News | 29 Oktober 2025, 19.56 WIB
KPK Tetapkan Mantan Sekjen Kemnaker Tersangka Kasus Dugaan...
Towa News | 29 Oktober 2025, 19.28 WIB
Pramono Pertimbangkan Kenaikan Tarif Transjakarta Rp5.000-Rp7.000
Towa News | 29 Oktober 2025, 16.51 WIB
Empat Direktur Perusahaan Divonis 4 Tahun Penjara dalam...
Towa News | 29 Oktober 2025, 16.41 WIB
Kemdiktisaintek-Komdigi Sinergikan Riset dan Pengembangan AI Nasional
Towa News | 28 Oktober 2025, 10.50 WIB