Prabowo Terima Laporan Menteri ESDM: Listrik Desa Ditarget Rampung 2030, Indonesia Swasembada Solar 2026

Dipublish oleh Tim Towa | 03 November 2025, 22:23 WIB

Bagikan:
X
Prabowo Terima Laporan Menteri ESDM: Listrik Desa Ditarget Rampung 2030, Indonesia Swasembada Solar 2026
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ( Foto: YT/Sekertariat Presiden)

Towa News, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima laporan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/11/2025). Bahlil melaporkan sejumlah capaian strategis sektor energi nasional, termasuk program listrik desa, produksi minyak, hingga kesiapan Indonesia menuju kedaulatan energi.

Usai pertemuan, Bahlil mengatakan kepada wartawan bahwa ia melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke beberapa daerah, termasuk Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara, yang fokus pada percepatan pembangunan listrik desa.

"Tadi saya melapor kepada Bapak Presiden, dipanggil. Saya memberikan laporan karena beberapa hari saya melakukan kunjungan kerja di daerah, di Sulawesi, di Sultra, di Sulut, kemudian beberapa daerah lain, khususnya berbicara tentang realisasi daripada listrik desa," ujar Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Target Listrik Desa 2030

Bahlil menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan seluruh wilayah di Indonesia sudah teraliri listrik paling lambat pada 2030.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, untuk listrik desa 2029–2030 dari 5.700 desa dan 4.400 dusun, itu harus selesai semua," tegasnya.

Produksi Minyak Lampaui Target

Menteri ESDM juga melaporkan capaian positif produksi minyak nasional (lifting). Hingga November 2025, produksi minyak harian Indonesia telah melampaui target APBN sebesar 605.000 barel per hari.

Selain itu, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sektor energi juga menunjukkan peningkatan. Dari target sekitar Rp260 triliun di tahun 2025, realisasi PNBP saat ini sudah mencapai sekitar 74–75 persen.

Swasembada Solar 2026

Bahlil menegaskan optimisme pemerintah untuk mencapai kedaulatan energi. Ia memastikan bahwa pada 2026, Indonesia tidak lagi mengimpor solar, seiring rencana beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.

"RDMP kilang kita yang di Balikpapan insyaallah 10 November ini akan kita resmikan. Kalau kita dorong B50 lagi untuk ke depan, berpotensi untuk supply kita bisa terjadi lebih terhadap solar, dan bisa kita ekspor," kata Bahlil.

Bahlil menegaskan bahwa seluruh program yang dijalankan merupakan tindak lanjut langsung dari instruksi Presiden Prabowo.

"Ini kan semuanya perintah Bapak Presiden, yang perintahnya kita harus selesaikan dengan baik," pungkasnya.

 

Sumber: Sekretariat Presiden

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video