Dipublish oleh Tim Towa | 23 Mei 2025, 14.21 WIB
Towa News, Jakarta — Di tengah dinamika politik nasional pasca-pemilu 2024, nama Sufmi Dasco Ahmad kembali mencuat sebagai salah satu tokoh sentral dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Politikus senior Partai Gerindra ini tidak hanya mempertahankan posisinya sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2024–2029, tetapi juga memegang peran strategis dalam mengawal arah kebijakan dan stabilitas politik nasional.
Sebagai Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad merupakan sosok kepercayaan Prabowo yang kerap disebut sebagai “tangan kanan” Presiden. Dalam berbagai momentum politik penting, Dasco selalu hadir sebagai juru runding sekaligus jembatan komunikasi antara Istana dan parlemen. Peran ini semakin terlihat pasca kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, ketika Dasco dipercaya menjadi Ketua Gugus Transisi Pemerintahan.
Gugus ini bertugas merancang struktur kabinet dan melakukan komunikasi politik dengan partai-partai pengusung serta oposisi potensial. Dasco pun menjadi tokoh kunci dalam meredam potensi resistensi politik dari kelompok yang sebelumnya berseberangan, serta memastikan transisi kekuasaan berlangsung secara mulus dan minim gejolak.
Dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPR RI, Dasco menjalankan peran yang lebih dari sekadar pemimpin legislatif. Ia kerap menjadi corong kebijakan pemerintah, terutama saat Presiden Prabowo menghadapi isu-isu sensitif yang perlu dijelaskan kepada publik secara cepat dan tepat. Salah satu contohnya adalah ketika muncul kontroversi mengenai rencana penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta persoalan distribusi gas elpiji 3 kg.
Dalam kedua isu tersebut, Dasco tampil ke publik sebagai figur yang menjembatani kebijakan pemerintah dengan aspirasi masyarakat. Ia menegaskan bahwa Presiden akan meninjau ulang kebijakan tersebut demi menjaga daya beli rakyat dan mencegah keresahan sosial. Sikap cepat tanggap ini menunjukkan bahwa Dasco memainkan peran eksekutif meskipun berada di lembaga legislatif.
Peran Dasco semakin penting ketika koalisi pemerintahan Prabowo terbentuk dengan melibatkan sejumlah partai besar, termasuk Partai Golkar, PAN, Demokrat, dan bahkan partai-partai yang sebelumnya berada di luar barisan Gerindra. Keberhasilan membentuk koalisi besar ini tak lepas dari kerja politik Dasco yang dikenal lihai dalam membangun komunikasi lintas partai.
Tidak hanya berkiprah di panggung politik, Sufmi Dasco Ahmad juga dikenal sebagai seorang akademisi di bidang ilmu hukum. Latar belakangnya sebagai dosen dan lulusan ilmu hukum menjadikannya figur yang tidak hanya paham politik praktis, tetapi juga memiliki landasan teoritis yang kuat dalam merumuskan kebijakan dan regulasi.
Pengalamannya di dunia hukum menjadi modal penting dalam pembahasan sejumlah undang-undang strategis yang menjadi prioritas pemerintahan Prabowo, termasuk reformasi birokrasi, UU Omnibus Law lanjutan, serta regulasi terkait ketahanan energi dan pangan.
Dengan berbagai peran penting yang diembannya, publik berharap Sufmi Dasco Ahmad dapat terus menjaga stabilitas politik nasional dan menjadi penyambung suara rakyat dalam pemerintahan Prabowo. Namun, tantangan tentu tidak sedikit. Koalisi besar yang dibentuk juga berpotensi menghadirkan friksi internal, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Di sinilah kecerdasan politik dan ketegasan Dasco akan diuji. Apakah ia mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan politik dan aspirasi rakyat, serta menjadi penopang utama keberhasilan pemerintahan Prabowo hingga 2029?
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Legenda Jepang Keisuke Honda Dukung Timnas Indonesia Lolos...
Towa News | 09 Juni 2025, 08.23 WIB
Mustafa Kemal Atatürk: Bapak Bangsa yang Membentuk Wajah...
Towa News | 11 April 2025, 10.30 WIB
Sosok Sumitro Djojohadikusumo: Orang Tua Prabowo Pencetus Awal...
Towa News | 27 Februari 2025, 13.15 WIB
Dari Loper Koran ke Miliarder: Kisah Pria dengan...
Towa News | 28 Januari 2025, 03.28 WIB