Dipublish oleh Tim Towa | 11 November 2025, 11:33 WIB
Intensitas hujan tinggi memicu banjir di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Minggu (9/11). Genangan meliputi tiga kecamatan yang mencakup dua kelurahan dan empat desa.
Dampak bencana ini cukup luas dengan 715 keluarga atau sekitar 2.300 warga terkena dampak. Sebanyak 715 unit hunian terendam air dengan ketinggian bervariasi 10-50 sentimeter. Sepuluh orang terpaksa mengungsi, sementara proses pembersihan dan penilaian kerusakan masih berlangsung hingga Senin (10/11).
Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, dilanda angin kencang pada Minggu (9/11) yang merusak 12 unit rumah. Dari jumlah tersebut, beberapa mengalami kerusakan parah hingga tak layak huni. Sebanyak 13 keluarga terdampak dengan satu korban mengalami luka-luka.
Sementara di Kalimantan Selatan, cuaca ekstrem menerjang Kabupaten Banjar pada Sabtu (8/11). Lima kecamatan dan tujuh desa terkena dampak dengan total 16 keluarga atau 57 jiwa terpengaruh. Kondisi wilayah tersebut kini dilaporkan sudah kondusif.
Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami dua kejadian banjir sekaligus. Di Kabupaten Dompu, hujan deras Sabtu (9/11) memicu banjir yang melanda empat kecamatan, enam desa, dan lima kelurahan. Sekitar 342 keluarga terdampak dengan 90 hektare lahan pertanian tergenang.
Ketinggian air di Dompu berangsur surut dengan level 20-80 sentimeter. Namun, BMKG masih mengeluarkan peringatan potensi hujan sedang hingga lebat di Kecamatan Kempo, Woja, Pekat, Manggelewa, dan Pajo.
Di Kabupaten Bima, banjir merendam lima kecamatan dan 12 desa. Dampaknya mengenai 1.055 keluarga atau 3.285 warga. Air sudah surut dan BPBD bersama unsur terkait tengah membersihkan lumpur serta memulihkan lingkungan terdampak.
Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menghadapi kekeringan sejak Oktober hingga November 2025. Enam kecamatan, 14 desa, dan satu kelurahan terpengaruh dengan total 210 keluarga terdampak.
Pemerintah daerah bersama BPBD Provinsi Sumatera Utara terus mendistribusikan air bersih dan memantau kondisi lapangan.
Kekeringan di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, masih berdampak pada 580 keluarga atau 1.822 jiwa. Distribusi air bersih terus dilakukan pemerintah daerah dan BPBD.
Di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, banjir menewaskan tiga orang. Sebanyak dua keluarga atau enam jiwa mengungsi, dengan 12 keluarga terdampak. BPBD Brebes masih melakukan penilaian dampak dan pemantauan lanjutan.
Cuaca ekstrem di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, merusak 17 rumah dari 17 keluarga yang terdampak di lima kecamatan dan lima desa. Status tanggap darurat ditetapkan sejak 24 Oktober hingga 24 November 2025.
Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, merendam 800 rumah dan berdampak pada 3.210 keluarga atau 10.249 warga di lima kecamatan dan 13 desa. Kondisi air kini berangsur surut.
Kondisi membaik terjadi di beberapa wilayah. Banjir di Kota Bima, NTB, telah surut sepenuhnya setelah merendam dua kecamatan dan lima desa dengan 299 keluarga terdampak. Banjir rob di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, yang menggenangi satu desa dengan 84 keluarga terdampak, juga sudah surut.
Prakiraan cuaca 11-12 November 2025 menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia masih dipengaruhi dinamika atmosfer yang meningkatkan potensi hujan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa provinsi. Wilayah berisiko tinggi mencakup Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Papua Tengah. Wilayah lain di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua diprakirakan mengalami hujan ringan hingga sedang.
Peningkatan intensitas hujan dipicu sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Maluku Selatan, serta aktivitas gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer lain yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
BNPB mengimbau masyarakat memantau peringatan dini dan prakiraan cuaca harian dari sumber resmi. Langkah kesiapsiagaan meliputi pembersihan saluran air, selokan, dan sungai dari sampah untuk mencegah banjir lokal.
Warga dianjurkan menyiapkan tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat-obatan, dan perlengkapan darurat. Pengenalan jalur dan tempat evakuasi terdekat di kawasan rawan bencana juga penting dilakukan.
Saat hujan lebat atau cuaca ekstrem, masyarakat diminta menghindari aktivitas luar ruangan berisiko seperti berwisata di daerah aliran sungai, tebing, atau pantai dengan ombak tinggi.
BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD provinsi dan kabupaten/kota serta instansi terkait untuk memastikan penanganan darurat dan mitigasi bencana berjalan optimal. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, longsor, dan angin kencang.
Sumber: Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Pemerintah Siapkan 500 Ribu Peluang Kerja di Luar...
Towa News | 12 November 2025, 13.24 WIB
Polisi Buru Pengendara yang Ngerokok di Jalan, Denda...
Towa News | 12 November 2025, 12.25 WIB
Prabowo Temui PM Albanese di Sydney, Bahas Penguatan...
Towa News | 12 November 2025, 11.51 WIB
Buruh Ancam Mogok Nasional Jika Tuntutan Kenaikan UMP...
Towa News | 12 November 2025, 11.47 WIB
Prabowo Gelar Rapat Khusus di Halim Sebelum Berangkat...
Towa News | 11 November 2025, 16.38 WIB