Dipublish oleh Tim Towa | 31 Mei 2025, 10.28 WIB
Towa News, Jakarta - Elon Musk resmi mengakhiri kiprahnya sebagai “pemangkas anggaran utama” di pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam seremoni perpisahan yang digelar di Gedung Oval, Presiden Trump menyampaikan bahwa pengusaha sekaligus inovator teknologi itu masih akan terlibat dalam pemerintahan, meskipun tidak secara formal.
“Dia akan tetap datang dan pergi,” ujar Trump dalam pidato di Gedung Putih, Jumat (30/5/2025), seperti dikutip dari AFP dan The New York Post.
Pada kesempatan tersebut, Trump juga menyerahkan sebuah kunci emas simbolis kepada Musk sebagai penghargaan atas kontribusinya terhadap reformasi birokrasi melalui lembaga baru, Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Trump menyebut reformasi yang dijalankan Musk sebagai yang paling berdampak dalam sejarah modern pemerintahan AS.
“Dia telah memimpin program reformasi pemerintahan paling signifikan dalam beberapa generasi,” tambahnya, dikutip dari Kompas.com.
Dalam pidato perpisahannya, Elon Musk menyampaikan bahwa dirinya secara resmi mundur dari peran dalam pemerintahan. Namun, ia menegaskan masih akan terus mendukung misi penghematan negara.
“Saya akan tetap menjadi teman dan penasihat presiden,” kata Musk, seperti dikutip oleh The New York Post.
“Saya yakin, dalam jangka panjang, kita akan menyelamatkan triliunan dollar dari pemborosan dan penipuan,” imbuhnya.
DOGE, badan yang dibentuk oleh Musk selama masa tugasnya selama 130 hari, diklaim berhasil memangkas pengeluaran pemerintah hingga 175 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.850 triliun). Meski pencapaian tersebut masih jauh dari target awal Musk, yaitu 2 triliun dollar AS (sekitar Rp 32.580 triliun), ia tetap yakin akan dampak jangka panjangnya.
“DOGE ini seperti Buddhisme, bukan cuma kebijakan, tapi gaya hidup,” ujar Musk dalam konferensi pers penutup, dikutip dari Kompas.com.
Namun, laporan investigasi dari The Atlantic mengungkap angka yang jauh lebih kecil. Mereka memperkirakan penghematan riil hanya mencapai sekitar 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 32 triliun), menimbulkan perdebatan atas transparansi dan akurasi data penghematan yang dilaporkan.
Meski demikian, Ketua DPR AS Mike Johnson menyampaikan dukungannya terhadap pendekatan DOGE. Dalam pernyataan resminya kepada Fox News, Johnson menyatakan akan mendorong agar pemangkasan anggaran bergaya DOGE dijadikan kebijakan permanen dalam proses anggaran tahun fiskal 2026.
Sementara itu, Presiden Trump menegaskan bahwa program DOGE tetap berjalan meski tanpa kehadiran langsung Musk.
“Hampir semua anggota tim tetap lanjut. Akan sangat menarik melihat berapa angka akhirnya,” ujar Trump, seperti dilaporkan oleh The New York Post. Ia juga menambahkan bahwa langkah pemangkasan anggaran di masa mendatang akan dilakukan dengan sangat hati-hati.
Diketahui, Elon Musk selama ini tidak menjabat dalam posisi resmi pemerintahan dan tidak melalui proses konfirmasi Senat, yang sempat menuai kritik dari sejumlah anggota legislatif dan kelompok pengawas pemerintahan.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
International Energy Agency (IEA) Peringatkan Ledakan Energi AI...
Towa News | 09 Juni 2025, 08.35 WIB
Elon Musk Kecam RUU Ekonomi Trump: “Aib Memalukan”
Towa News | 05 Juni 2025, 10.12 WIB
Investor Soroti Lonjakan Utang Negara Group of Seven,...
Towa News | 04 Juni 2025, 11.40 WIB
Kabur Aja Dulu! Ribuan Warga AS Ajukan Kewarganegaraan...
Towa News | 27 Mei 2025, 10.06 WIB
Indonesia–Thailand Desak Gencatan Senjata di Palestina, Kompak Suarakan...
Towa News | 20 Mei 2025, 09.09 WIB
Presiden China Xi Jinping Perintahkan Efisiensi: Pejabat Dilarang...
Towa News | 19 Mei 2025, 14.43 WIB
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Lumpuh Total...
Towa News | 19 Mei 2025, 11.27 WIB
Ketegangan Memuncak: India Serang Tiga Pangkalan Udara Pakistan,...
Towa News | 10 Mei 2025, 13.17 WIB
Paus Leo XIV Resmi Terpilih, Gereja Katolik Sambut...
Towa News | 09 Mei 2025, 09.45 WIB
India Lancarkan Serangan ke 9 Lokasi di Pakistan,...
Towa News | 07 Mei 2025, 09.55 WIB