Dipublish oleh Tim Towa | 07 Agustus 2025, 12.36 WIB
Towa News, Bandung - Republik Indonesia mencatatkan babak baru dalam sejarah pengembangan sains dan teknologi nasional. Untuk pertama kalinya, lebih dari 2.200 saintis, peneliti, dan akademisi berkumpul dalam satu forum melalui Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung, Rabu (7/8/2025).
"Konvensi ini dengan mengumpulkan lebih dari 2.000 saintis adalah sebuah momentum besar yang pertama kali dilakukan di bangsa ini," tegas Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yurianto dalam sambutannya.
Pencapaian ini menjadi milestone penting bagi Indonesia yang selama ini belum pernah mampu mengkonsolidasikan kekuatan intelektual bangsa dalam skala sebesar ini.
KSTI 2025 merupakan gagasan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk mempertemukan para peneliti dan guru besar, khususnya bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Kehadiran presiden di ITB pun mencatat sejarah tersendiri. "Presiden yang saat ini aktif menjabat mengunjungi ITB adalah Bapak Presiden Prabowo yang kedua setelah Presiden Soekarno," ungkap Menteri Brian, menunjukkan komitmen tinggi pemerintahan terhadap pengembangan iptek.
Yang membuat konvensi ini istimewa bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas peserta. Dari total 2.200 peserta, sebanyak 1.066 peneliti STEM dipilih berdasarkan kriteria ketat menggunakan H-Index minimal 15.
"Kami memilih peneliti yang memang produktif, yang aktif. Kita menggunakan pendekatan H-Index tinggi," jelas Menteri Brian, membandingkan dengan Prof. Konstantin Novoselov yang memiliki H-Index 154.
Komposisi peserta meliputi:
Timing penyelenggaraan KSTI 2025 dipilih strategis bersamaan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional pada 10 Agustus 2025, memberikan makna simbolis yang kuat bagi kebangkitan sains Indonesia.
Selama tiga hari pelaksanaan, konvensi menggelar agenda strategis:
Hari Pertama: Keynote speech Presiden Prabowo dan sesi pembukaan Hari Kedua: Penyusunan roadmap penelitian dan inovasi teknologi Hari Ketiga: Pameran 400+ hasil penelitian unggulan dan networking dengan industri
Menteri Brian menegaskan visi besar di balik konvensi ini. "KSTI merupakan ruang strategis untuk mempertemukan kekuatan ilmu pengetahuan, penelitian, inovasi, dan daya cipta industri sebagai wujud tekad menjadikan sains dan teknologi sebagai salah satu senjata perjuangan bangsa."
Konvensi bertujuan mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi melalui penguasaan teknologi, sekaligus melahirkan SDM unggul yang mampu mengelola sumber daya strategis nasional.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Sidang Gugatan UU Hak Cipta, Hakim MK Pertanyakan...
Towa News | 08 Agustus 2025, 13.22 WIB
Pemerintah Siapkan Rp1,8 Triliun untuk Riset di Delapan...
Towa News | 08 Agustus 2025, 12.25 WIB
Polri–Bulog Luncurkan Gerakan Pangan Murah Nasional, Targetkan Stabilkan...
Towa News | 08 Agustus 2025, 08.42 WIB
Prabowo dan Visi Besar: Mengumpulkan 2000 Saintis untuk...
Towa News | 07 Agustus 2025, 12.20 WIB
KPK Tahan Dua Eks Pejabat Hutama Karya Terkait...
Towa News | 07 Agustus 2025, 11.42 WIB
Pertamina Masuk Fortune Global 500, Ekonom Sebut Bukti...
Towa News | 07 Agustus 2025, 11.20 WIB
Fenomena Bendera One Piece, Menko Muhaimin Imbau Jaga...
Towa News | 07 Agustus 2025, 10.55 WIB
Sekolah Rakyat Prabowo: Senjata Ampuh Lawan Kemiskinan Turun-Temurun
Towa News | 06 Agustus 2025, 10.26 WIB
Prabowo Perintahkan Perpanjangan Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya,...
Towa News | 06 Agustus 2025, 10.01 WIB
Hakim MK Sentil UU Hak Cipta! WR Supratman...
Towa News | 06 Agustus 2025, 09.45 WIB