Dipublish oleh Tim Towa | 11 November 2025, 10:46 WIB
Towa News, Jakarta - Paviliun Indonesia resmi dibuka dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim ke-30 (COP30 UNFCCC) sebagai wadah diplomasi lunak Indonesia di forum internasional. Pembukaan dipimpin oleh Ketua Delegasi RI sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo, bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki.
Hashim menegaskan bahwa sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Land Uses/FOLU) perlu menjadi fokus utama dunia karena posisinya yang krusial dalam pencapaian target mitigasi iklim global.
"Kita memiliki kewajiban untuk mengelola sektor ini dengan lebih hati-hati, karena menjadi tulang punggung bagi keanekaragaman hayati, pasar karbon, dan pencapaian target mitigasi iklim," ujar Hashim seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Kehutanan, Senin (10/11).
Hashim juga mendorong agar dimensi FOLU diintegrasikan dalam hasil negosiasi Pasal 6.4 Perjanjian Paris yang mengatur mekanisme kerja sama internasional dalam perdagangan karbon.
"Visi kami adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat global untuk pasar karbon berintegritas tinggi—yang menghasilkan dampak iklim nyata dan terukur, sekaligus menciptakan lapangan kerja hijau, penghidupan berkelanjutan, dan komunitas yang tangguh," tegasnya dalam laporan resmi Kemenhut.
Menurutnya, Paviliun Indonesia berfungsi sebagai perpanjangan diplomasi iklim nasional yang memfasilitasi pertukaran pengalaman, penguatan kemitraan, dan pameran inovasi lintas sektor. Platform ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mulai dari instansi pemerintah, akademisi, sektor swasta, hingga masyarakat sipil untuk berkolaborasi menuju transisi hijau.
Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki menambahkan bahwa sektor kehutanan memainkan peran vital dalam mencapai target penurunan emisi nasional, khususnya lewat program FOLU Net Sink 2030 dan konservasi berbasis komunitas.
"Melalui Paviliun Indonesia, Kementerian Kehutanan ingin menunjukkan bahwa pengelolaan hutan Indonesia tidak hanya tentang menjaga tutupan hutan, tetapi juga tentang menjaga keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya," ujar Rohmat Marzuki dalam keterangan resmi Kemenhut.
Paviliun Indonesia mengusung tema "Accelerating Substansial Actions of Net Zero Achievement through Indonesia High Integrity Carbon". Dari sektor kehutanan sendiri, terdapat delapan sesi tematik yang membahas berbagai isu mulai dari mangrove, perdagangan karbon, energi terbarukan, penguatan peran masyarakat adat, hingga pemulihan gambut dan pasar karbon global.
Kementerian Kehutanan memandang pembukaan paviliun ini sebagai momentum strategis untuk memperkuat reputasi dan posisi Indonesia dalam tata kelola hutan, konservasi, serta kerja sama internasional di bidang kehutanan. Melalui kehadiran di COP30, Indonesia berharap dapat meningkatkan kerja sama global dan menunjukkan langkah konkret dalam pengurangan emisi dari sektor kehutanan dan lahan di panggung dunia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Pemerintah Siapkan 500 Ribu Peluang Kerja di Luar...
Towa News | 12 November 2025, 13.24 WIB
Polisi Buru Pengendara yang Ngerokok di Jalan, Denda...
Towa News | 12 November 2025, 12.25 WIB
Prabowo Temui PM Albanese di Sydney, Bahas Penguatan...
Towa News | 12 November 2025, 11.51 WIB
Buruh Ancam Mogok Nasional Jika Tuntutan Kenaikan UMP...
Towa News | 12 November 2025, 11.47 WIB
Prabowo Gelar Rapat Khusus di Halim Sebelum Berangkat...
Towa News | 11 November 2025, 16.38 WIB