Kemensos Ajak Dunia Usaha Bersinergi Sukseskan Program Sekolah Rakyat

Dipublish oleh Tim Towa | 28 Juni 2025, 10.54 WIB

Kemensos Ajak Dunia Usaha Bersinergi Sukseskan Program Sekolah Rakyat
Foto : kemensos.go.id

Towa News, Jakarta  – Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak dunia usaha untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Sekolah Rakyat. Program ini, yang akan diluncurkan pada Juli mendatang bersamaan dengan tahun ajaran baru, bertujuan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, sekaligus memberdayakan orang tua mereka dan meningkatkan kualitas hidup.

"Jika kita bisa berkolaborasi antara negara dan sektor swasta, sekecil apapun kontribusinya, dampaknya akan luar biasa," ujar Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono di kutip dari kemnsos.go.id. Pernyataan ini disampaikan saat menerima audiensi Ketua Yayasan Amanah Bangun Negeri, Zuraida Hamdie, dan Ketua Umum Forum CSR Indonesia, Mahir Bayasut, di kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Jabo menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat tidak hanya membuka akses pendidikan, tetapi juga berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. "Kita berangkat dari data orang tua siswa yang sudah pasti teridentifikasi di DTSEN. Anaknya disekolahkan, orang tua diberdayakan, dan rumahnya kita benahi. Kehidupannya kita perbaiki," terangnya.

Menyoroti pentingnya sumbangsih dunia usaha melalui Corporate Social Responsibility (CSR), Jabo menambahkan bahwa saat ini 100 titik lokasi Sekolah Rakyat sedang difokuskan pada pemanfaatan aset milik Kemensos. Target awal penerima manfaat adalah sekitar 9.755 siswa, yang secara bertahap akan terus ditingkatkan. Seluruh siswa tahap pertama dijadwalkan memulai masa orientasi pada 14 Juli 2025 dan akan langsung tinggal di asrama yang telah dilengkapi fasilitas memadai.

Sebanyak 100 titik baru sesuai arahan Presiden Subianto masih terus dimatangkan. Dengan penambahan ini, Kemensos menargetkan total siswa yang belajar di Sekolah Rakyat pada tahun ini mencapai lebih dari 20 ribu orang, didukung oleh 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan.

Ajakan kolaborasi ini disambut positif oleh Mahir Bayasut, Ketua Umum Forum CSR Indonesia. Ia menegaskan kesiapan pihaknya untuk mendukung program yang digagas langsung oleh Presiden tersebut. "Kita bisa mulai dari talkshow atau diskusi yang melibatkan dunia usaha, agar pemahaman tentang program seperti Sekolah Rakyat ini menyebar dengan baik dan membuka ruang kontribusi konkret," ujarnya di kutip dari website resmi kemsos ri.

Senada dengan itu, Zuraida Hamdie dari Yayasan Amanah Bangun Negeri juga menegaskan komitmen yayasannya untuk mendukung inisiatif yang berdampak langsung pada pengurangan angka kemiskinan. "Kami siap ikut serta di dalam program besar ini, terutama di wilayah operasional kami seperti Kalimantan Selatan," ucapnya.

Agus Jabo berharap ke depan akan terbentuk ekosistem kolaborasi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas lokal dalam memberdayakan masyarakat miskin. "Kita tidak bisa kerja sendiri. Harus bareng-bareng, saling isi. Karena yang kita kejar bukan hanya target, tapi masa depan mereka," pungkasnya.

 

 

Sumber : website resmi Kemensos RI

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video