Dipublish oleh Admin | 22 Maret 2025, 20.19 WIB
Towa News, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyesalkan aksi teror berupa pengiriman kepala babi kepada wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana atau Cica. Ia mendorong pihak Tempo untuk melaporkan insiden tersebut kepada kepolisian agar pelaku dapat segera diungkap.
"Saya sebagai mantan jurnalis menyayangkan tentu, dan silakan saja nanti laporkan, supaya ketahuan siapa yang kirim," ujar Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Meutya menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen menjaga kebebasan pers di Indonesia. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto konsisten dalam menjaga ruang kebebasan berekspresi, termasuk terhadap kerja jurnalistik. "Pasti dong, masih. Kita tidak pernah berubah dalam rangka kebebasan pers," tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah selalu terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat, termasuk yang disampaikan melalui media sosial. "Sampai saat ini kita lihat berbagai masukan justru ditampung oleh pemerintah. Presiden bahwa masukan-masukan dari masyarakat, dari sosial media pun beliau mendengarkan, dan beberapa kebijakan kan dikoreksi," kata Meutya.
Sebelumnya, pada Rabu (19/3/2025), kantor redaksi Tempo menerima sebuah paket berisi kepala babi yang ditujukan kepada Cica. Paket tersebut diterima oleh pihak keamanan kantor Tempo sekitar pukul 16.15 WIB. Insiden ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Dewan Pers yang mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus ini.
Terkait isu yang melibatkan kebebasan pers, Menkomdigi Meutya Hafid menyatakan bahwa pemerintah mendukung langkah yang akan diambil oleh Dewan Pers maupun aparat penegak hukum untuk menyelesaikan permasalahan ini secara adil dan transparan. "Kalau memang ada laporan atau temuan, kami akan mendorong agar hal ini diproses secara hukum. Prinsipnya, pemerintah mendukung, silakan untuk berproses secara hukum kepada polisi," jelasnya.
Pihak Tempo telah melaporkan insiden ini ke Bareskrim Polri dan menyerahkan rekaman CCTV sebagai alat bukti untuk membantu penyelidikan. Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, berharap rekaman tersebut dapat menjadi petunjuk bagi penyidik untuk mengungkap pelaku di balik teror ini.
Meutya Hafid berharap aparat penegak hukum dapat segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan rasa aman bagi para jurnalis dalam menjalankan tugasnya.
Sumber: detik.com, kompas.com,TvOne News
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Komisi III DPR: Minta Polri Cabut Patwal untuk...
Towa News | 23 September 2025, 10.27 WIB
RDP Dengan Angkasa Pura dan Garuda Indonesia, Kawendra...
Towa News | 23 September 2025, 08.09 WIB
Kementrian HAM Minta DPR Selaraskan Revisi KUHAP dengan...
Towa News | 22 September 2025, 13.13 WIB
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri
Towa News | 22 September 2025, 10.31 WIB
Panglima TNI Larang Jajaran Pakai Strobo Sembarangan
Towa News | 22 September 2025, 10.06 WIB
Presiden Prabowo Tetapkan Kenaikan Gaji ASN, Guru, Dosen,...
Towa News | 22 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Berpidato di Sidang Umum PBB, Melanjutkan Jejak...
Towa News | 22 September 2025, 09.31 WIB
Presiden Prabowo Teken Perpres, Tetapkan IKN Jadi Ibu...
Towa News | 20 September 2025, 13.47 WIB
Prabowo Bertolak ke Jepang dan New York, Menlu...
Towa News | 20 September 2025, 09.12 WIB
Presiden Prabowo Tunjuk Dony Oskaria sebagai Plt Menteri...
Towa News | 19 September 2025, 14.56 WIB