Dipublish oleh Tim Towa | 28 September 2025, 18.10 WIB
Towa News, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan publik setelah pelaksanaannya di sejumlah daerah dinilai belum optimal. Merespons kritik tersebut, Kawendra Lukistian menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program yang telah menjangkau 22,7 juta anak di seluruh Indonesia ini.
"Kalau ada error di mesin atau awak kapal, tentu tinggal diperbaiki dan dievaluasi. Bukan dibakar atau ditenggelamkan kapalnya," ujar Kawendra, menekankan bahwa kendala implementasi bukan alasan untuk menghentikan program strategis ini.
Kawendra meyakini kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan serius membenahi segala kekurangan yang ada. Menurutnya, setiap program besar tidak lepas dari tantangan, namun hal itu justru menjadi momentum untuk perbaikan berkelanjutan.
"Kejadian-kejadian yang ada tentu kita prihatin. Tapi saya yakin Pak Prabowo dan jajaran akan mengevaluasi secara optimal. Ini program bagus, harus jalan terus," tegasnya.
"Kawendra dalam kunjungan Mitra BGN di Jember Foto: Istimewa"
Program Global dengan Dampak Nasional
MBG merupakan bagian dari School Feeding Programme yang telah diakui secara internasional. Menurut laporan World Food Programme (WFP) 2024, sebanyak 107 negara telah mengimplementasikan kebijakan serupa.
Data Global Child Nutrition Foundation (GCNF) Survei Global 2024 menunjukkan 125 negara melaporkan memiliki program makanan sekolah skala besar. Angka ini diperoleh dari respons 142 pemerintah yang menjadi responden survei.
Kawendra menjelaskan, secara global diperkirakan lebih dari 100 negara memiliki kebijakan program makanan di sekolah berskala nasional yang umumnya gratis atau sangat bersubsidi. Pada 2022, setidaknya 79 negara memiliki kebijakan school feeding di tingkat nasional.
"Dengan data tersebut, MBG bukan sekadar program domestik, melainkan bagian dari arus besar kebijakan global yang menempatkan kesehatan dan gizi anak sebagai fondasi utama pembangunan masa depan," paparnya.
Program MBG yang kini melayani 22,7 juta anak direncanakan akan terus diperluas hingga mencakup seluruh anak Indonesia.
(Red/Adm)
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Belanda Sepakat Kembalikan 30 Ribu Artefak Bersejarah Milik...
Towa News | 27 September 2025, 12.59 WIB
Bareskrim Tetapkan 9 Tersangka Pembobolan Rekening Dormant BNI...
Towa News | 27 September 2025, 11.33 WIB
Vlogger Internasional Nasdaily Puji Presiden Prabowo Setelah Pidato...
Towa News | 26 September 2025, 15.11 WIB
Kawendra : Perubahan UU BUMN Bukti Kepekaan Pemerintah...
Towa News | 26 September 2025, 14.47 WIB
Mahfud MD Apresiasi Pidato Prabowo di Sidang Umum...
Towa News | 26 September 2025, 13.56 WIB
DPR Setuju Larang Menteri dan Wamen Rangkap Jabatan...
Towa News | 26 September 2025, 11.34 WIB
Indonesia-Kanada Teken Perjanjian ICA-CEPA, 90,5% Produk RI Bebas...
Towa News | 25 September 2025, 10.58 WIB
Presiden Prabowo Bertemu Presiden FIFA Bahas Kolaborasi Sepak...
Towa News | 25 September 2025, 10.20 WIB
Kementerian BUMN Berpeluang Berubah Status Menjadi Badan
Towa News | 24 September 2025, 10.42 WIB
Indonesia Capai Swasembada Beras dengan Produksi Tertinggi dalam...
Towa News | 24 September 2025, 09.13 WIB