Dipublish oleh Admin | 04 Juli 2025, 10.01 WIB
Towa News, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan empat arah strategis pengembangan sektor jasa keuangan (SJK) guna memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan nasional dan program prioritas pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, dikutip Jumat (4/7).
Mahendra menjelaskan bahwa arah pertama berfokus pada optimalisasi peran sektor keuangan terhadap program strategis pemerintah, termasuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan 3 juta hunian untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), serta pembiayaan ekspor dan pengembangan komoditas unggulan daerah.
“Kami dorong sektor jasa keuangan mendukung penuh program-program prioritas nasional, termasuk membuka ruang pembiayaan ekspor ke depan,” ujar Mahendra.
Arah kedua adalah pengembangan sektor jasa keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam hal ini, OJK mendorong pendalaman pasar keuangan, memperluas akses melalui literasi, inklusi keuangan digital, serta mendukung pencapaian net zero emission.
“Kemudahan akses keuangan melalui berbagai instrumen dan pengembangan sektor keuangan hijau menjadi bagian dari transformasi yang kami dorong,” imbuh Mahendra.
Arah ketiga menekankan pada penguatan kelembagaan sektor jasa keuangan dan peningkatan kualitas pengawasan. OJK akan memperkuat konsolidasi industri keuangan, mengadopsi supervisory technology (suptech), serta memperbaiki kapasitas pengawasan.
“Penguatan pengawasan berbasis teknologi menjadi langkah strategis untuk memastikan sektor keuangan tetap sehat dan akuntabel,” jelasnya.
Sementara arah keempat mencakup peningkatan efektivitas penegakan integritas dan pelindungan konsumen. OJK berkomitmen membangun ekosistem yang mendukung kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan.
Langkah tersebut dilakukan melalui penguatan Satgas PASTI (Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal), Indonesia Anti-Scam Center (IASC), pengembangan database fraudster nasional, serta penerapan strategi anti-fraud di seluruh lembaga jasa keuangan.
“Seluruh arah pengembangan ini ditargetkan akan tercapai secara bertahap hingga 2027-2028 dengan hasil konkret di tiap sektor,” tegas Mahendra.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
KPK Dalami Dugaan Komitmen Fee di MPR
Towa News | 04 Juli 2025, 11.17 WIB
Pemerintah Genjot Energi Panas Bumi, Target Salip AS...
Towa News | 04 Juli 2025, 11.03 WIB
Mentan Tak Gentar Diintimidasi Saat Bongkar Kecurangan Beras,...
Towa News | 04 Juli 2025, 10.19 WIB
Daftar Lengkap Plat Nomor Kendaraan Pejabat Negara Terbaru...
Towa News | 03 Juli 2025, 18.11 WIB
Prabowo Tunaikan Umroh, Dapat Kesempatan Masuk Ka'bah dan...
Towa News | 03 Juli 2025, 15.33 WIB
DPR Dorong Pemerintah Diplomasi Jadi Prioritas Utama di...
Towa News | 03 Juli 2025, 11.47 WIB
Kemenbud Pastikan Penulisan Sejarah Nasional Terbuka dan Ilmiah,...
Towa News | 03 Juli 2025, 10.53 WIB
Putra-Putri Kalimantan Diberi Ruang Utama dalam Pembangunan dan...
Towa News | 03 Juli 2025, 10.35 WIB
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
Towa News | 03 Juli 2025, 10.24 WIB
Menkeu Sri Mulyani: RAPBN 2026 Fokus pada Ketahanan...
Towa News | 02 Juli 2025, 09.12 WIB