Optimis Indonesia Bebas Kemiskinan Sebelum 2045, Presiden Prabowo: Itu Tekad Pemerintah Saya

Dipublish oleh Admin | 12 Juni 2025, 09.03 WIB

Optimis Indonesia Bebas Kemiskinan Sebelum 2045, Presiden Prabowo: Itu Tekad Pemerintah Saya
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meresmikan pembukaan pameran pertahanan Indo Defence 2025 Expo & Forum yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu, 11 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Towa News, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia dapat keluar dari jerat kemiskinan sebelum tahun 2045. Keyakinan ini merupakan bagian dari tekad pemerintahan yang ia pimpin, dengan landasan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini telah masuk peringkat enam besar dunia.

“Saya optimis setelah mempelajari angka-angka, kita bisa hilangkan kemiskinan dari Republik Indonesia, jauh sebelum 2045. Itu keyakinan saya dan itu tekad pemerintah saya,” tegas Presiden Prabowo dalam sambutannya pada pembukaan pameran Indo Defence, Indo Marine, dan Indo Aerospace di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025), seperti dikutip dari Antaranews.

Presiden mengacu pada proyeksi lembaga-lembaga ekonomi dunia yang menyatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima atau keenam di dunia pada 2045, apabila dikelola dengan baik.

Dalam paparannya, Prabowo juga menyinggung warisan kolonialisme Belanda yang menikmati hasil kekayaan Indonesia selama ratusan tahun penjajahan. Ia memperkirakan total kekayaan itu mencapai 31 triliun dolar AS atau sekitar Rp504 kuadriliun, jumlah yang setara dengan 18 kali lipat PDB Indonesia saat ini dan setara dengan anggaran negara selama 140 tahun.

Presiden menekankan bahwa pengelolaan sumber daya nasional dan investasi pada generasi muda menjadi kunci masa depan Indonesia. Ia menaruh harapan besar pada teknokrat muda yang kini berusia 30-an tahun untuk memimpin Indonesia 25 tahun ke depan menuju kemajuan dan kemerdekaan dari kemiskinan.

“Anak-anak muda yang sekarang tadi dikatakan teknokrat muda yang umurnya sekarang 30, 25 tahun lagi mereka yang akan mimpin Republik ini,” ujarnya.

Sains dan Teknologi Sebagai Solusi

Sebelumnya, saat meresmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika Universitas Pertahanan (Unhan) di Citeureup, Kabupaten Bogor, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya penguasaan sains dan teknologi dalam pembangunan bangsa.

“Di zaman sekarang, science dan teknologi harus kita kuasai. Di dunia modern ini, hanya dengan science dan teknologi kita bisa menghilangkan kemiskinan, bisa menjadi negara maju dan modern,” ungkapnya.

Menurut Prabowo, lembaga pendidikan seperti Unhan tidak hanya berperan dalam bidang pertahanan, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa di berbagai sektor strategis. Ia merujuk pada pengalaman Amerika Serikat yang membangun Military States Academy seperti West Point, yang bertujuan mencetak pemimpin nasional, bukan hanya militer.

“Tujuan dari Military States Academy adalah menciptakan pemimpin-pemimpin untuk The United States of America, bukan hanya untuk tentara, tapi untuk USA,” ujarnya.

Pesan untuk Pemimpin Masa Depan

Presiden Prabowo juga menyampaikan pesan moral kepada para pemuda dan civitas akademika agar tidak gentar menghadapi tantangan, dan memiliki keberanian mengakui kekurangan serta menyelesaikan persoalan.

“Jangan takut mengakui kekurangan, jangan takut mengakui kelemahan. Hadapi kesulitan, tantangan, dan rintangan. Jangan gentar,” kata Prabowo.

Ia mengutip kutipan inspirasional:
“If you see a difficulty, a problem, do not run away from the problem. Do not run away from difficulty. Run towards the difficulty, and solve the problem.”

Data Kemiskinan Indonesia

Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan Indonesia per September 2024 tercatat sebesar 8,57 persen, atau sekitar 24,06 juta jiwa. BPS menggunakan pendekatan Cost of Basic Needs (CBN) untuk mengukur kemiskinan, yakni berdasarkan pengeluaran minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan.

Dengan optimisme dan arah kebijakan yang terfokus pada pendidikan, teknologi, dan pemberdayaan pemuda, Presiden Prabowo berharap Indonesia bisa keluar dari kemiskinan dan menjelma menjadi negara maju dan berdaulat sebelum 2045.


Referensi : BPMI Setpres, Antaranews, Kompas.com

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video