Pertamina Masuk Fortune Global 500, Ekonom Sebut Bukti Penerapan GCG yang Baik

Dipublish oleh Tim Towa | 07 Agustus 2025, 11.20 WIB

Pertamina Masuk Fortune Global 500, Ekonom Sebut Bukti Penerapan GCG yang Baik
Kantor Pusat lama PT Pertamina (Persero) di Jakarta. ANTARA/HO-Pertamina.

Towa News, Jakarta - Keberhasilan PT Pertamina (Persero) menembus peringkat 171 dalam Fortune Global 500 tahun 2025 dinilai sebagai bukti nyata penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di BUMN tersebut.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, penerapan GCG yang mencakup prinsip transparansi dan akuntabilitas telah berdampak positif terhadap kinerja keuangan Pertamina.

"Ya, tentu saja karena penerapan transformasi bisnis dan inovasi. Intinya GCG Pertamina sudah berjalan dengan baik," ujar Tauhid kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Menurut Tauhid, melalui implementasi GCG, Pertamina berhasil menerapkan berbagai inovasi seperti digitalisasi sehingga mampu menjalankan transformasi bisnis berkelanjutan dengan lebih baik.

Satu-satunya BUMN di Fortune Global 500

Capaian ini dinilai sangat positif mengingat Pertamina menjadi satu-satunya BUMN Indonesia yang berhasil bertahan di Fortune Global 500 selama lebih dari satu dekade.

"Pertamina selalu ada pada posisi terbesar dan terdepan. Hal itu terlihat bahwa Pertamina juga menjadi penyumbang dividen terbesar kepada negara," kata Tauhid.

Ia menambahkan, sektor energi memang menjadi sektor paling menjanjikan di luar perbankan dan telekomunikasi. Kinerja Pertamina juga didukung oleh pembayaran utang pemerintah kepada perusahaan untuk pengadaan BBM subsidi pada 2024.

Ungguli Perusahaan Minyak Internasional

Dalam pemeringkatan Fortune Global 500, posisi Pertamina di peringkat 171 lebih tinggi dibandingkan beberapa international oil company (IOC) lainnya. Perusahaan energi Spanyol Repsol berada di posisi 260, sementara ConocoPhillips menempati urutan 245.

Sementara itu, dalam Fortune South East Asia 500, Pertamina menduduki peringkat ketiga, jauh mengungguli Petronas yang berada di peringkat 44.

Daya Saing Global

Tauhid menekankan bahwa capaian ini menunjukkan Pertamina memiliki daya saing tinggi di tingkat global. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di perusahaan pelat merah tersebut.

"Apalagi kebutuhan migas kita masih sangat tinggi," pungkas Tauhid.

Fortune Global 500 merupakan pemeringkatan tahunan yang disusun majalah Fortune berdasarkan total pendapatan perusahaan-perusahaan terbesar di dunia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video