Dipublish oleh Tim Towa | 06 Agustus 2025, 10.01 WIB
Towa News, Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi melanjutkan proyek perpanjangan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) hingga ke Surabaya. Perpanjangan ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan Jakarta-Surabaya menjadi hanya 4-5 jam dari sebelumnya 8 jam 25 menit menggunakan kereta konvensional.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memaparkan dampak besar dari rencana perpanjangan ini saat pembukaan RailwayTech Indonesia 2025 di JI EXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).
"Kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dapat menurunkan jangkauan perjalanan yang signifikan, meningkatkan efisiensi, dan menghasilkan manfaat ekonomi dengan menghubungkan kota, industri, dan pelabuhan di seluruh Pulau Jawa," kata AHY.
Efisiensi dan Dampak Lingkungan
AHY menekankan bahwa kereta cepat tidak hanya mempercepat mobilitas tetapi juga ramah lingkungan. Berdasarkan data Asian Transport Outlook 2024, sektor perkeretaapian hampir tidak memberikan kontribusi terhadap emisi karbon nasional.
"Perkeretaapian memiliki jejak karbon yang sangat rendah. Kereta cepat Jakarta-Surabaya dapat menciptakan mobilitas yang lebih cepat, lebih bersih, dan lebih terintegrasi," ungkap AHY.
Perpanjangan kereta cepat ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar kota, industri, dan pelabuhan di Pulau Jawa, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Langkah Implementasi
Untuk merealisasikan proyek ini, AHY menyiapkan sejumlah langkah strategis, antara lain:
Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Kereta Cepat
Revisi sejumlah peraturan perundangan
Percepatan penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Sistem Transportasi Nasional (Sistranas)
Hasil rapat koordinasi menetapkan tindak lanjut konkret kepada 18 kementerian dan lembaga. Kementerian Perhubungan ditugaskan menuntaskan dokumen akademik RUU Sistranas, Kementerian Keuangan mengidentifikasi insentif fiskal, dan Kementerian ATR/BPN menyusun studi tata ruang dan trase.
Kementerian BUMN diminta menyesuaikan regulasi pendukung untuk pengembangan jalur baru kereta cepat. Sementara itu, Kemenko Infrastruktur akan menyurati Presiden Prabowo terkait permohonan izin prakarsa revisi Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021 serta penguatan mandat Komite Kereta Cepat agar mencakup rute-rute lain di luar Jakarta-Bandung.
Proyek perpanjangan Kereta Cepat Whoosh ini merupakan bagian dari visi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas transportasi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Komisi III DPR: Minta Polri Cabut Patwal untuk...
Towa News | 23 September 2025, 10.27 WIB
RDP Dengan Angkasa Pura dan Garuda Indonesia, Kawendra...
Towa News | 23 September 2025, 08.09 WIB
Kementrian HAM Minta DPR Selaraskan Revisi KUHAP dengan...
Towa News | 22 September 2025, 13.13 WIB
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri
Towa News | 22 September 2025, 10.31 WIB
Panglima TNI Larang Jajaran Pakai Strobo Sembarangan
Towa News | 22 September 2025, 10.06 WIB
Presiden Prabowo Tetapkan Kenaikan Gaji ASN, Guru, Dosen,...
Towa News | 22 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Berpidato di Sidang Umum PBB, Melanjutkan Jejak...
Towa News | 22 September 2025, 09.31 WIB
Presiden Prabowo Teken Perpres, Tetapkan IKN Jadi Ibu...
Towa News | 20 September 2025, 13.47 WIB
Prabowo Bertolak ke Jepang dan New York, Menlu...
Towa News | 20 September 2025, 09.12 WIB
Presiden Prabowo Tunjuk Dony Oskaria sebagai Plt Menteri...
Towa News | 19 September 2025, 14.56 WIB