Dipublish oleh Admin | 22 Juli 2025, 09.20 WIB
Towa News, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto melontarkan kritik tajam terhadap aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap. Ia menuding gerakan tersebut mendapat sokongan dana dari para koruptor.
"Indonesia gelap, kabur aja deh, yo kabur aja loh, emang gampang loe di situ di luar negeri, di mana loe di situ dikejar-kejar di situ,” kata Prabowo dalam pidatonya di Kongres PSI di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
Prabowo menegaskan bahwa gerakan tersebut bukanlah gerakan murni melainkan hasil rekayasa. “Ternyata memang ini adalah rekayasa, ini dibuat-buat. Ini dibayar oleh siapa? Oleh mereka-mereka yang ingin Indonesia selalu gaduh, selalu miskin. Ya, koruptor-koruptor itu yang biayai demo-demo itu,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menilai tuduhan Prabowo adalah klaim serius yang tidak dapat dibuktikan.
"Pernyataan Presiden Prabowo di dalam acara PSI tentang tuduhan gerakan Indonesia Gelap didanai koruptor, itu pernyataan yang tidak kredibel, tidak didasarkan pada bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Usman di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Usman bahkan menantang pihak Istana untuk membuktikan ucapan Prabowo. Ia menilai pernyataan tersebut sejalan dengan proses politisasi hukum oleh Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi ekspor CPO yang menyeret nama pengacara Marcella Susanto.
"Dalam kutipan itu sebenarnya tidak jelas, apa yang dimaksud dengan pemberian dana kepada orang-orang dalam gerakan Indonesia Gelap, tetapi disimpulkan secara terburu-buru oleh Kejaksaan dan Mabes TNI bahwa seolah-olah gerakan itu tidak murni," jelas Usman.
Ia juga menilai tuduhan tersebut merendahkan perjuangan mahasiswa dan aktivis masyarakat sipil yang turun ke jalan.
Aksi Indonesia Gelap digelar pada 21 Februari 2025, dimulai dengan long march dari Taman Ismail Marzuki (TIM) menuju Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Ribuan mahasiswa dan aktivis menyuarakan 13 tuntutan kepada pemerintah, yang meliputi isu pendidikan, agraria, kebijakan ekonomi, hingga reformasi sektor keamanan.
Berikut 13 tuntutan aksi Indonesia Gelap:
Pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis.
Cabut PSN bermasalah, wujudkan reforma agraria sejati.
Tolak UU Minerba.
Hapuskan multifungsi TNI.
Sahkan RUU Masyarakat Adat.
Evaluasi Inpres Nomor 01 Tahun 2025.
Evaluasi program makan bergizi gratis.
Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen.
Terbitkan Perppu Perampasan Aset.
Tolak revisi UU TNI, Polri, dan Kejaksaan.
Efisiensi dan rombak Kabinet Merah Putih.
Tolak revisi Tata Tertib DPR.
Reformasi Polri.
Aksi ini berlangsung damai dengan pengawalan aparat kepolisian.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Komisi III DPR: Minta Polri Cabut Patwal untuk...
Towa News | 23 September 2025, 10.27 WIB
RDP Dengan Angkasa Pura dan Garuda Indonesia, Kawendra...
Towa News | 23 September 2025, 08.09 WIB
Kementrian HAM Minta DPR Selaraskan Revisi KUHAP dengan...
Towa News | 22 September 2025, 13.13 WIB
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri
Towa News | 22 September 2025, 10.31 WIB
Panglima TNI Larang Jajaran Pakai Strobo Sembarangan
Towa News | 22 September 2025, 10.06 WIB
Presiden Prabowo Tetapkan Kenaikan Gaji ASN, Guru, Dosen,...
Towa News | 22 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Berpidato di Sidang Umum PBB, Melanjutkan Jejak...
Towa News | 22 September 2025, 09.31 WIB
Presiden Prabowo Teken Perpres, Tetapkan IKN Jadi Ibu...
Towa News | 20 September 2025, 13.47 WIB
Prabowo Bertolak ke Jepang dan New York, Menlu...
Towa News | 20 September 2025, 09.12 WIB
Presiden Prabowo Tunjuk Dony Oskaria sebagai Plt Menteri...
Towa News | 19 September 2025, 14.56 WIB