Dipublish oleh Tim Towa | 02 November 2025, 12:13 WIB
Towa News,Paris - Prancis menghadapi tekanan berat di bidang ekonomi dan sosial yang memunculkan kekhawatiran akan terjadinya kondisi “mati suri” nasional. Perlambatan pertumbuhan, meningkatnya ketegangan sosial, serta ketidakpastian politik menjadi kombinasi yang melemahkan stabilitas negara tersebut.
Menurut data Institut Statistik Nasional Prancis (INSEE), pertumbuhan ekonomi hanya diperkirakan mencapai 0,8 persen pada 2025, setelah sebelumnya 1,1 persen pada 2024. Kondisi ini menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang signifikan di tengah biaya energi tinggi dan lemahnya daya beli masyarakat.
Bank of France juga memperingatkan bahwa ketidakpastian politik dan fiskal menahan momentum pemulihan ekonomi, dengan proyeksi pertumbuhan hanya 0,9 persen pada 2026 dan 1,1 persen pada 2027. “Ketidakpastian kebijakan dan defisit anggaran yang membesar menjadi hambatan serius bagi stabilitas jangka panjang,” tulis laporan lembaga tersebut, dikutip dari Reuters (15/9/2025).
Sementara itu, di ranah sosial, demonstrasi dan pemogokan buruh kembali meningkat. Kenaikan harga kebutuhan pokok dan kebijakan pensiun yang kontroversial membuat tingkat ketidakpuasan publik terhadap pemerintah naik tajam.
“Prancis seolah kehilangan arah. Kebijakan ekonomi belum memulihkan daya beli rakyat, sementara kepercayaan terhadap pemerintah terus menurun,” kata Jean-Pierre Lemoine, ekonom dari Universitas Sorbonne, dikutip Le Monde (22/10/2025).
Media internasional seperti Euronews (7/10/2025) menyoroti bahwa gejolak politik turut memperburuk situasi. Pergantian kabinet yang cepat dan kebuntuan parlemen dalam membahas kebijakan fiskal menyebabkan investor menahan diri, memperlambat arus investasi baru.
Dalam editorialnya, The Guardian (25/10/2025) menggambarkan Prancis sedang menghadapi “penurunan moral dan sosial” akibat ketimpangan ekonomi dan polarisasi politik yang semakin dalam.
Para analis menilai, tanpa reformasi struktural dan dialog sosial yang terbuka, Prancis berpotensi terjebak dalam periode stagnasi panjang — kondisi yang oleh sebagian pengamat disebut sebagai “mati suri ekonomi dan sosial”.
Sumber: Reuters Euronews The Guardian,Le Monde, INSEE, Bank of France 2025
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
BPK RI Terpilih sebagai Anggota Dewan Audit PBB...
Towa News | 11 November 2025, 11.58 WIB
Paspor Malaysia Melonjak ke Peringkat 3 Dunia, Indonesia...
Towa News | 11 November 2025, 10.32 WIB
Delapan Negara Bersedia Tangkap Benjamin Netanyahu
Towa News | 10 November 2025, 10.35 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino Dituduh Langgar Kode Etik...
Towa News | 08 November 2025, 14.27 WIB
Zohran Mamdani Siap Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke...
Towa News | 07 November 2025, 10.08 WIB