Presiden Brasil Tegaskan BRICS Wujud Semangat Konferensi Asia - Afrika, Prabowo Hadiri KTT Pertama sebagai Anggota

Dipublish oleh Admin | 07 Juli 2025, 09.09 WIB

Presiden Brasil Tegaskan BRICS Wujud Semangat Konferensi Asia - Afrika, Prabowo Hadiri KTT Pertama sebagai Anggota
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025).(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Towa News, Jakarta - Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan bahwa kelompok BRICS merupakan cerminan dari semangat Konferensi Asia-Afrika atau Konferensi Bandung yang menolak dominasi kekuatan besar global. Pernyataan itu disampaikan Lula dalam pidato pembukaan sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang berlangsung di Museum Seni Modern (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7/2025).

Dalam forum bergengsi tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto hadir untuk pertama kalinya mewakili Indonesia sebagai anggota baru BRICS. Indonesia resmi menjadi anggota penuh kelompok BRICS sejak 1 Januari 2025.

“BRICS adalah manifestasi dari gerakan Non-Blok Bandung. BRICS menghidupi semangat Bandung,” tegas Lula di hadapan para pemimpin negara anggota BRICS, sebagaimana dikutip dari siaran pers Tim Media Prabowo pada Senin (7/7/2025).

Lula juga menyoroti kondisi geopolitik global yang dinilainya tengah mengalami krisis multilateralisme. Ia menyatakan bahwa meski Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru saja merayakan hari jadinya yang ke-80 pada 26 Juni lalu, dunia justru sedang menyaksikan keruntuhan tatanan multilateral.

“PBB dibentuk sebagai simbol kekalahan atas fasisme dan menjadi simbol harapan kolektif. Namun, kini kita menghadapi tantangan besar terhadap nilai-nilai itu,” ujarnya.

Presiden Brasil itu juga menekankan bahwa sebagian besar negara anggota BRICS merupakan pendiri PBB dan mengingatkan kembali pentingnya Konferensi Bandung yang berlangsung satu dekade setelah pendirian PBB.

“Sepuluh tahun setelah PBB berdiri, Konferensi Bandung menolak pembagian dunia dalam zona pengaruh dan memperjuangkan tatanan internasional yang multipolar,” jelas Lula.

Ia mengakhiri pidatonya dengan penegasan bahwa BRICS merupakan penerus sah dari semangat Gerakan Non-Blok yang menekankan kemandirian, kesetaraan, dan keadilan dalam hubungan internasional.

KTT BRICS tahun ini menjadi forum strategis bagi para pemimpin negara anggota untuk membahas sejumlah isu mendesak di tingkat global, termasuk konflik geopolitik yang berkepanjangan, reformasi tata kelola internasional, serta penguatan multilateralisme.

Selain isu politik dan keamanan, pertemuan ini juga menyoroti kerja sama ekonomi dan keuangan, regulasi artificial intelligence, lingkungan dan aksi iklim, serta kesehatan global. Kehadiran Indonesia sebagai anggota baru memperkuat posisi BRICS sebagai aliansi ekonomi-politik alternatif yang terus berkembang dalam tatanan global multipolar.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video