Dipublish oleh Admin | 01 Mei 2025, 14.54 WIB
Towa News, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap usulan menjadikan aktivis buruh Marsinah sebagai pahlawan nasional. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2025).
Dalam sambutannya di hadapan ribuan buruh, Prabowo mengaku menerima aspirasi dari para pimpinan organisasi buruh yang mempertanyakan mengapa belum ada tokoh dari kalangan buruh yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Saudara-saudara sekalian, saya juga atas usul dari pimpinan tokoh-tokoh buruh, mereka sampaikan ke saya, 'Pak, kenapa sih pahlawan nasional nggak ada dari kaum buruh?'" ujar Prabowo.
Ia pun merespons dengan meminta para tokoh buruh untuk bermusyawarah dan mengajukan nama yang layak diusulkan sebagai pahlawan nasional dari kalangan pekerja.
"Saya tanya, 'Kalian ada saran nggak? Coba kalian berembuk, usulkan pahlawan dari kaum buruh'," lanjutnya.
Dari hasil diskusi para pimpinan organisasi buruh, nama Marsinah langsung disebut sebagai sosok yang pantas diusulkan. Prabowo menyatakan siap memberikan dukungan penuh terhadap usulan tersebut, asalkan mendapat kesepakatan luas dari perwakilan kaum buruh.
"Mereka sampaikan, 'Pak, bagaimana kalau Marsinah, Pak?' Marsinah jadi pahlawan nasional. Asal seluruh pimpinan buruh, mewakili kaum buruh, sepakat, saya akan mendukung Marsinah menjadi pahlawan nasional," tegas Prabowo, disambut tepuk tangan meriah dari peserta May Day.
Dukungan ini membuka peluang besar bagi Marsinah untuk diusulkan secara resmi menjadi pahlawan nasional. Sejumlah organisasi buruh pun menyatakan akan segera menyusun dan mengajukan dokumen pendukung ke pemerintah.
Siapa Marsinah?
Marsinah (10 April 1969 – 8 Mei 1993) adalah seorang aktivis dan buruh pabrik pada masa Orde Baru. foto Wikipedia
Marsinah adalah seorang buruh dan aktivis perempuan yang bekerja di pabrik arloji PT Catur Putra Surya (CPS) di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia dikenal karena keberaniannya memperjuangkan hak-hak pekerja, termasuk menuntut upah layak dan kondisi kerja yang adil.
Pada Mei 1993, Marsinah terlibat dalam aksi mogok kerja bersama rekan-rekannya. Tak lama setelah aksi tersebut, ia dinyatakan hilang. Beberapa hari kemudian, jasad Marsinah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk di wilayah hutan, dengan bekas-bekas penyiksaan yang mengindikasikan kekerasan berat.
Kematian tragis Marsinah menjadi simbol ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap buruh di Indonesia. Hingga kini, kasusnya masih dianggap belum tuntas, dan Marsinah tetap dikenang sebagai martir perjuangan buruh. Namanya selalu disebut dalam peringatan Hari Buruh setiap tahun sebagai pengingat atas pentingnya keadilan sosial bagi kaum pekerja.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
DPR RI Resmi Sahkan UU APBN 2026 Rp...
Towa News | 23 September 2025, 14.41 WIB
Komisi III DPR: Minta Polri Cabut Patwal untuk...
Towa News | 23 September 2025, 10.27 WIB
RDP Dengan Angkasa Pura dan Garuda Indonesia, Kawendra...
Towa News | 23 September 2025, 08.09 WIB
Kementrian HAM Minta DPR Selaraskan Revisi KUHAP dengan...
Towa News | 22 September 2025, 13.13 WIB
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri
Towa News | 22 September 2025, 10.31 WIB
Panglima TNI Larang Jajaran Pakai Strobo Sembarangan
Towa News | 22 September 2025, 10.06 WIB
Presiden Prabowo Tetapkan Kenaikan Gaji ASN, Guru, Dosen,...
Towa News | 22 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Berpidato di Sidang Umum PBB, Melanjutkan Jejak...
Towa News | 22 September 2025, 09.31 WIB
Presiden Prabowo Teken Perpres, Tetapkan IKN Jadi Ibu...
Towa News | 20 September 2025, 13.47 WIB
Prabowo Bertolak ke Jepang dan New York, Menlu...
Towa News | 20 September 2025, 09.12 WIB