Dipublish oleh Admin | 10 Juni 2025, 10.57 WIB
Towa News, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Rico, mengumumkan penerapan kurikulum Multi Entry-Multi Exit dalam sistem pendidikan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya pemerintah menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan siswa. Pernyataan ini disampaikan Robben dalam keterangan resminya pada Selasa (10/6/2025).
Robben menegaskan bahwa kurikulum ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi siswa dalam memilih jalur belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Pendekatan ini, menurutnya, sangat penting dalam menghadapi tantangan zaman yang kian kompleks, terutama bagi siswa dari latar belakang keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Kurikulum ini nantinya dapat memberi fleksibilitas kepada siswa memilih jalur belajar sesuai kebutuhan,” ujarnya. Robben juga menyebut bahwa kurikulum modifikasi tersebut akan memungkinkan siswa belajar sesuai peminatan, sehingga setiap individu bisa berkembang secara optimal berdasarkan potensi masing-masing.
Kurikulum Sekolah Rakyat akan mengadopsi desain tailor made, yakni kurikulum yang dirancang khusus berdasarkan kebutuhan siswa, serta mengusung pola pengelolaan Multi Entry-Multi Exit dan sistem berasrama (boarding school). Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025/2026 dan akan diterapkan di 65 titik lokasi di berbagai wilayah Indonesia, dengan target perluasan hingga 100 titik.
Sebagai bentuk keseriusan pelaksanaan program ini, pemerintah terus melakukan sejumlah langkah strategis mulai dari peninjauan lokasi, pembangunan sarana dan prasarana, perekrutan tenaga pengajar, pendataan calon siswa, hingga sosialisasi kepada calon siswa dan orang tua.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan, yang bertujuan memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk memperoleh pendidikan berkualitas yang berkelanjutan.
Melalui pendekatan ini, Kemensos berharap lulusan Sekolah Rakyat dapat tumbuh menjadi agen perubahan yang tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan mampu berkontribusi bagi pembangunan bangsa di masa depan.
Referensi : kompas.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
DPR RI Resmi Sahkan UU APBN 2026 Rp...
Towa News | 23 September 2025, 14.41 WIB
Komisi III DPR: Minta Polri Cabut Patwal untuk...
Towa News | 23 September 2025, 10.27 WIB
RDP Dengan Angkasa Pura dan Garuda Indonesia, Kawendra...
Towa News | 23 September 2025, 08.09 WIB
Kementrian HAM Minta DPR Selaraskan Revisi KUHAP dengan...
Towa News | 22 September 2025, 13.13 WIB
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri
Towa News | 22 September 2025, 10.31 WIB
Panglima TNI Larang Jajaran Pakai Strobo Sembarangan
Towa News | 22 September 2025, 10.06 WIB
Presiden Prabowo Tetapkan Kenaikan Gaji ASN, Guru, Dosen,...
Towa News | 22 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Berpidato di Sidang Umum PBB, Melanjutkan Jejak...
Towa News | 22 September 2025, 09.31 WIB
Presiden Prabowo Teken Perpres, Tetapkan IKN Jadi Ibu...
Towa News | 20 September 2025, 13.47 WIB
Prabowo Bertolak ke Jepang dan New York, Menlu...
Towa News | 20 September 2025, 09.12 WIB