Trump: Rusia dan China Diam-Diam Lakukan Uji Coba Senjata Nuklir

Dipublish oleh Tim Towa | 03 November 2025, 16:52 WIB

Bagikan:
X
Trump: Rusia dan China Diam-Diam Lakukan Uji Coba Senjata Nuklir
Presiden AS Donald Trump (Foto: REUTERS/Kylie)

Towa News, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh Rusia dan China melakukan uji coba senjata nuklir secara diam-diam. Ia menyebut kedua negara tersebut tidak terbuka terkait aktivitas nuklir mereka.

Dalam wawancara dengan program "60 Minutes" CBS News yang disiarkan pada Minggu (2/11), Trump menyebut bahwa Korea Utara bukan satu-satunya negara yang melakukan pengujian nuklir.

“Rusia melakukan uji coba, dan China juga, tetapi mereka tidak membicarakannya,” kata Trump setelah sang pembawa acara mengatakan bahwa satu-satunya negara yang menguji senjata nuklir adalah Korea Utara.

Pernyataannya itu muncul tiga hari setelah ia memerintahkan militer AS untuk memulai kembali pengujian senjata nuklir setelah lebih dari 30 tahun dihentikan.

“Negara lain melakukan uji coba. Kita satu-satunya negara yang tidak melakukannya, dan saya tidak ingin menjadi satu-satunya negara yang tidak menguji,” katanya.

Trump menambahkan, lokasi negara-negara itu melakukan uji coba senjata nuklir tidak selalu dapat diketahui.

Dia menegaskan tidak ingin menggunakan senjata tersebut, tetapi menyatakan perlunya uji coba senjata nuklir untuk memastikan cara kerjanya.

“Bukankah itu masuk akal? Anda membuat senjata nuklir, lalu tidak mengujinya. Bagaimana Anda tahu senjata itu berfungsi?” kata Trump.

Dia juga menekankan bahwa Amerika Serikat memiliki "kekuatan nuklir yang luar biasa" dan terbesar di dunia.

Menurut Trump, Rusia adalah negara nuklir terbesar ke-2 dan China di urutan ke-3, tetapi "dalam lima tahun mereka akan sejajar."

“Mereka membuatnya dengan cepat, dan saya pikir kita harus melakukan sesuatu terkait denuklirisasi,” kata dia. “Kita memiliki cukup senjata nuklir untuk menghancurkan dunia 150 kali. Rusia punya banyak, dan China juga akan memiliki banyak.”

Pernyataan Trump tersebut kembali menyoroti ketegangan global terkait perlombaan senjata nuklir di antara negara-negara besar dunia. Para pengamat menilai, langkah Amerika Serikat untuk melanjutkan uji coba nuklir dapat memicu dinamika baru dalam keamanan internasional.

 

Sumber: Anadolu / Dikutip dari ANTARA

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video