Dipublish oleh Admin | 24 Juni 2025, 12.36 WIB
Towa News, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut serangan balasan Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar sebagai aksi yang lemah dan tanpa korban. Serangan rudal yang menyasar pangkalan Al Udeid pada Selasa (24/6/2025) dini hari itu disebut telah diantisipasi oleh militer AS.
Melalui unggahannya di platform Truth Social, Trump menyampaikan bahwa Iran telah memberikan pemberitahuan sebelum meluncurkan rudal, memungkinkan pasukan AS menghindari korban jiwa.
“Iran secara resmi merespons penghancuran fasilitas nuklir mereka dengan serangan yang sangat lemah, sebagaimana sudah kami perkirakan dan kami tangani secara efektif,” tulis Trump.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Iran atas peringatan dini tersebut, yang dinilainya sebagai upaya untuk menghindari jatuhnya korban. “Terima kasih kepada Iran karena telah memberi kami pemberitahuan sebelumnya, sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka-luka,” tambahnya.
Lebih jauh, Trump menyatakan harapan agar konflik yang dipicu serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran segera berakhir. Ia mendorong kedua pihak untuk menempuh jalur damai.
“Mungkin sekarang Iran bisa melangkah menuju perdamaian dan harmoni di kawasan. Saya mendorong Israel untuk melakukan hal yang sama,” tulis Trump. Ia juga menambahkan bahwa Iran tampaknya telah "melampiaskan segalanya" dan berharap tidak ada lagi kebencian.
Pada hari yang sama, Trump juga mengklaim telah memperantarai kesepakatan gencatan senjata penuh antara Iran dan Israel. Dalam pernyataan resminya, Trump menyebut bahwa gencatan senjata bertahap akan dimulai dalam enam jam ke depan dan berlangsung selama 24 jam hingga konflik resmi dinyatakan selesai.
Namun demikian, pernyataan Trump langsung dibantah oleh pihak Iran. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, melalui akun X miliknya, menyampaikan bahwa tidak ada kesepakatan resmi mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer.
“Hingga saat ini, tidak ada kesepakatan apapun mengenai gencatan senjata atau penghentian serangan militer,” tegas Araghchi. Meski demikian, ia membuka peluang untuk mengakhiri serangan jika Israel juga menghentikan agresi militernya. “Jika rezim Israel menghentikan serangannya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Tehran, kami tidak akan melanjutkan serangan militer,” imbuhnya.
Situasi ini menunjukkan bahwa kendati ada upaya diplomatik yang diklaim oleh Presiden Trump, di lapangan kondisi masih belum kondusif dan komitmen gencatan senjata belum benar-benar terwujud.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Prabowo Disurati Trump: RI Kena Tarif 32% Mulai...
Towa News | 08 Juli 2025, 08.51 WIB
AS Kenakan Tarif Tambahan 10% untuk Negara Anggota...
Towa News | 07 Juli 2025, 15.57 WIB
Presiden Brasil Tegaskan BRICS Wujud Semangat Konferensi Asia...
Towa News | 07 Juli 2025, 09.09 WIB
Trump Wacanakan Gelar UFC Spektakuler di Gedung Putih...
Towa News | 04 Juli 2025, 11.04 WIB
Indonesia Berduka, Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas...
Towa News | 03 Juli 2025, 11.37 WIB
Melangkah Maju: Presiden Prabowo & Pangeran MBS Perkuat...
Towa News | 03 Juli 2025, 10.09 WIB
Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Aksi Nyata...
Towa News | 03 Juli 2025, 09.55 WIB
PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Diskors dari Jabatan Usai...
Towa News | 02 Juli 2025, 09.29 WIB
Iran Ancam AS di Tengah Rencana Gencatan Senjata...
Towa News | 24 Juni 2025, 08.18 WIB
Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran Lewat Media Sosial
Towa News | 24 Juni 2025, 07.45 WIB