Towa News, Jakarta - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pengusaha, pelaku UMKM, hingga masyarakat tidak takut memutar musik meski tengah muncul polemik soal royalti.

Belakangan, sejumlah pelaku usaha memilih tidak lagi memutar musik di ruang publik seperti kafe maupun restoran karena khawatir terkena kewajiban pembayaran royalti. Padahal, sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, pemutaran musik di ruang publik memang mewajibkan pembayaran royalti kepada pemegang hak cipta.

Namun, Dasco menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir. Ia memastikan DPR akan segera mengumumkan kebijakan terbaru terkait persoalan ini.
“Diputar aja, nanti tunggu pengumuman (DPR) sehari dua hari ini, silakan putar aja (musik),” ujar Dasco kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/8/2025).

Dasco menilai penerapan aturan royalti selama ini sudah keluar dari batas kewajaran. Menurutnya, royalti seharusnya memang diberikan demi kepentingan pencipta, namun praktiknya di lapangan menimbulkan persoalan baru.
“Sebenarnya kan royalti hak cipta itu untuk kepentingan pencipta. Tapi penerapannya kemarin-kemarin, kalau menurut saya, di luar kewajaran,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dasco menyebut Kementerian Hukum sudah menertibkan struktur dan komposisi Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) sebagai bagian dari penataan regulasi. Meski revisi RUU Hak Cipta masih menunggu, ia memastikan aturan turunan dari kementerian akan menjadi acuan sementara.

“Ada peraturan menteri yang dibuat dan menurut saya itu wajar. Tapi sembari menunggu pengumuman dan revisi RUU Hak Cipta, jangan takut untuk memutar musik,” tutupnya.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.