3 Respon Netizen soal Foto Pak Prabowo di Baliho Israel

Dipublish oleh Tim Towa | 01 Oktober 2025, 11:18 WIB

Bagikan:
X
3 Respon Netizen soal Foto Pak Prabowo di Baliho Israel
Yogi Ramon Setiawan / @BukanPakDewan (Konten Kreator Politik)

Towa News, Jakarta - Kemunculan wajah Presiden RI Prabowo Subianto di sebuah baliho besar di Israel sontak menimbulkan beragam reaksi di ruang publik. Seperti biasa, komentar netizen pun terbagi dalam tiga kubu yang cukup menarik untuk diamati.

Pertama, kelompok yang bersikap biasa saja.
Bagi mereka, ini hanyalah isu luar negeri yang tidak memiliki relevansi langsung dengan kehidupan sehari-hari. Harga kebutuhan pokok, biaya hidup, atau urusan domestik lainnya jauh lebih dirasa penting. Karena itu, kabar ini sekadar lalu-lalang di linimasa tanpa menimbulkan dampak emosional berarti.

Kedua, kelompok yang gatal ingin nyinyir.
Namun kali ini serangannya tidak semudah biasanya. Pasalnya, baliho tersebut tidak hanya menampilkan wajah Presiden Prabowo, melainkan juga Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS). Kita semua paham, Arab Saudi adalah pusat dunia Islam, tempat berdirinya Ka’bah, kiblat umat Muslim sedunia. Artinya, komentar miring yang diarahkan kepada Prabowo secara tidak langsung juga bersinggungan dengan simbol utama dunia Islam itu sendiri. Alhasil, sebagian pengkritik jadi lebih berhati-hati, meskipun tetap ada yang nekat menyalurkan nyinyirannya karena faktor sentimen politik domestik—misalnya kecewa akibat jagoannya kalah dalam kontestasi pilpres lalu.

Ketiga, kelompok yang penasaran dan ingin tahu lebih jauh.
Inilah golongan yang kemudian melakukan penelusuran lebih mendalam. Saya pribadi jujur masuk dalam kategori ini. Setelah ditelusuri, ternyata baliho tersebut dipasang oleh sebuah NGO bernama Coalition for Regional Security. Pesannya jelas: mendesak pemerintah Israel untuk mendukung inisiatif Donald Trump dalam menghentikan perang di Gaza sekaligus memperluas Abraham Accords.

Menariknya, baliho itu tidak hanya memuat wajah Prabowo. Ada juga Donald Trump, Benjamin Netanyahu, Mahmoud Abbas (tiga aktor utama dalam konflik Israel–Palestina), Raja Yordania Abdullah II, MbS, dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi. Mereka semua ditempatkan sebagai figur-figur yang dianggap memiliki peran strategis dalam isu perdamaian kawasan.

Mengapa Prabowo masuk dalam daftar tersebut? Jawabannya sederhana. Indonesia memiliki posisi unik: negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, konsisten tidak pernah membuka hubungan diplomatik dengan Israel sejak merdeka, serta aktif mengusulkan perdamaian di forum internasional. Walaupun bukan bagian dari Timur Tengah, posisi Indonesia tetap dipandang strategis dalam percaturan geopolitik dunia Muslim.

Konteks ini erat kaitannya dengan Abraham Accords. Perjanjian yang pertama kali digagas Donald Trump pada 2020 ini bertujuan “menjodohkan” Israel dengan negara-negara Arab/Muslim. Hingga kini, sudah ada empat negara yang bergabung: Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Trump, yang kini kembali berkuasa di Gedung Putih, bahkan menyebut ingin memperluasnya hingga ke Arab Saudi, Suriah, dan sempat pula menyebut Indonesia.

Namun, posisi Indonesia tetap tegas dan konsisten. Kementerian Luar Negeri berkali-kali menegaskan: tidak akan ada pengakuan atau normalisasi hubungan dengan Israel—baik melalui Abraham Accords maupun jalur lain—kecuali Israel lebih dulu mengakui kemerdekaan Palestina yang berdaulat penuh.

Di sinilah poin pentingnya. Presiden Prabowo tidak perlu bereaksi berlebihan terhadap baliho tersebut karena substansinya jelas: tidak ada pernyataan “Indonesia mendukung Israel”. Justru pesan utamanya adalah dorongan agar Israel dan Palestina sama-sama mendukung inisiatif damai. Kehadiran Prabowo, bersama para pemimpin dunia Islam lainnya, merepresentasikan suara negara-negara yang konsisten menolak hubungan formal dengan Israel, namun tetap mendorong perdamaian di kawasan.

Jika ditarik ke ranah domestik, reaksi publik yang terbagi tiga kubu ini mencerminkan pola umum dalam membaca isu politik luar negeri. Ada yang cuek, ada yang sinis, dan ada pula yang mencoba mencari tahu konteks sebenarnya. Tapi terlepas dari itu semua, munculnya wajah Prabowo di baliho Israel justru menjadi pengakuan simbolis atas posisi strategis Indonesia di mata dunia.

Dan buat saya pribadi, itu adalah sinyal bahwa Indonesia tidak bisa lagi dipandang sebelah mata dalam percaturan politik global.

Baca Juga : Yogi Ramon Setiawan atau ‘Bukan Pak Dewan’ Angkat Suara Lewat IG Story, Sindir Isu Fitnah yang Menyeret Tokoh Politik

Oleh: Yogi Ramon Setiawan / @BukanPakDewan (Konten Kreator Politik)

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video