CIA Ubah Sikap: Virus Covid-19 Diduga Kuat Bocor dari Laboratorium di China

Dipublish oleh Admin | 27 Januari 2025, 06.47 WIB

CIA Ubah Sikap: Virus Covid-19 Diduga Kuat Bocor dari Laboratorium di China
Foto Bersumber Dari Towa.co.id

Towa News, Jakarta – Asal-usul virus penyebab pandemi Covid-19 masih menjadi misteri yang memicu perdebatan global. Dalam perkembangan terbaru, Central Intelligence Agency (CIA) kini mengubah pandangannya, dengan menyatakan bahwa mereka yakin, meski dengan tingkat keyakinan rendah, bahwa virus tersebut kemungkinan besar bocor dari laboratorium di China.  

 

“CIA menilai dengan keyakinan rendah bahwa asal usul pandemi Covid-19 lebih mungkin terkait dengan penelitian daripada penyebaran alami,” ujar juru bicara CIA, seperti dilansir **CNBC**.  

 

Pernyataan ini muncul sehari setelah John Radcliffe dikukuhkan sebagai Direktur CIA yang baru. Menurut Radcliffe, bukti-bukti intelijen dan sains di Amerika Serikat mengarah pada kemungkinan bahwa virus tersebut dilepaskan secara tidak sengaja atau bocor dari Institut Virologi Wuhan, lembaga penelitian yang berlokasi di kota Wuhan, tempat wabah pertama kali dilaporkan pada akhir 2019.  

 

Debat Panjang Asal Virus

Pertanyaan tentang bagaimana Covid-19 mulai menginfeksi manusia terus memicu berbagai teori. Sejumlah ilmuwan, termasuk mantan kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci, berpendapat bahwa virus itu menyebar secara alami dari kelelawar atau hewan perantara lainnya, kemungkinan melalui pasar seafood di Wuhan.  

 

Namun, teori ini ditentang oleh beberapa pihak, termasuk pemerintahan Donald Trump. Mereka percaya bahwa virus tersebut bocor dari laboratorium sebagai akibat dari kegiatan penelitian yang dilakukan di wilayah tersebut. China sendiri telah berulang kali membantah klaim tersebut, dengan menyatakan bahwa virus itu berasal dari alam.  

 

Dinamika Laporan Intelijen AS

Pada tahun 2021, Office of the Director of National Intelligence (ODNI), yang mengawasi CIA dan 16 badan intelijen federal lainnya, merilis laporan awal tentang asal-usul Covid-19. Dalam laporan tersebut, empat badan intelijen nasional menyatakan bahwa virus kemungkinan berasal dari paparan alami hewan terinfeksi, meskipun dengan tingkat keyakinan rendah.  

 

Namun, FBI saat itu memiliki pendapat berbeda. Mereka yakin virus tersebut merupakan hasil insiden laboratorium yang melibatkan eksperimen atau pengambilan sampel hewan dengan tingkat keyakinan sedang.  

 

Pada tahun lalu, Departemen Energi Amerika Serikat, yang sebelumnya ragu-ragu, juga menyatakan bahwa mereka lebih cenderung percaya pada teori kebocoran laboratorium, meskipun dengan keyakinan rendah.  

 

Tinjauan Baru CIA

Tinjauan yang dilakukan oleh CIA kali ini tidak berdasarkan pada informasi baru, tetapi merupakan evaluasi ulang terhadap data yang telah tersedia sebelumnya. Proses ini dimulai pada minggu-minggu terakhir pemerintahan Joe Biden dan diselesaikan sebelum Donald Trump kembali menjabat.  

 

Pergeseran posisi CIA ini memicu implikasi besar terhadap hubungan internasional, terutama dengan China. Sebuah laporan dari The New York Times menyebutkan bahwa CIA menilai pimpinan China kemungkinan besar tidak mengetahui atau tidak ingin tahu asal-usul sebenarnya dari virus tersebut.  

 

Dampak dan Tantangan ke Depan

Perubahan posisi CIA ini menambah lapisan baru dalam kontroversi global terkait asal-usul Covid-19. Meski banyak pihak tetap mendukung penelitian lebih lanjut, ketidakpastian ini menimbulkan tantangan diplomatik yang signifikan.  

 

Langkah selanjutnya akan sangat bergantung pada kemampuan komunitas internasional untuk bekerja sama dalam menemukan kebenaran, dengan tetap mengutamakan transparansi dan pendekatan ilmiah. Pandemi yang telah menyebabkan jutaan kematian ini mengajarkan pentingnya kolaborasi global untuk mencegah krisis kesehatan serupa di masa depan.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video