Dipublish oleh Tim Towa | 24 September 2025, 22:03 WIB
Towa News, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio Djiwandono, menyatakan kebanggaan atas pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat. Presiden Indonesia mendapat kehormatan berbicara di urutan ketiga setelah Presiden Brasil Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump.
"Ini merupakan kebanggan kita semua sebagai sebuah bangsa, dimana setelah lebih dari 10 tahun absen, Presiden Prabowo mendapatkan kehormatan untuk berpidato di urutan ketiga, setelah Brasil dan AS. Ini merupakan refleksi dari semakin pentingnya suara, peran dan pengaruh Indonesia di kancah global, terutama di tengah berbagai ketidakpastian dan konflik yang sedang melanda dunia," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (24/9/2025).
Komitmen Pasukan Perdamaian
"Melalui pidato beliau, Presiden juga menunjukkan kepemimpinan Indonesia yang siap memperkuat peran PBB, serta berdiri di garda terdepan dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia. Kesiapan tersebut tercermin dari komitmen konkret yang ditawarkan oleh Presiden Prabowo untuk mengirimkan 20.000 atau lebih, pasukan perdamaian ke seluruh penjuru dunia, jika diminta dan dibutuhkan oleh PBB. Selain itu, Presiden juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan kontribusi finansial bagi misi-misi perdamaian PBB," lanjut Budisatrio.
Politisi Gerindra ini menambahkan, diplomasi Indonesia harus diarahkan untuk memperkuat kerangka multilateralisme yang dilandaskan prinsip saling menghormati, serta sejalan dengan semangat yang dirumuskan oleh Piagam PBB untuk menciptakan perdamaian, menghormati kedaulatan, dan mengakhiri segala bentuk kekerasan.
Dukung Solusi Dua Negara untuk Palestina
"Hari ini kita dihadapkan pada realita dimana banyak saudara-saudara kita sesama umat manusia yang masih tertindas, serta tidak mendapatkan akses atas hak-hak kemanusiaan yang mendasar. Seperti kekejaman yang masih sampai hari ini dirasakan oleh rakyat Palestina yang harus segera diakhiri. Indonesia mendukung penuh Solusi Dua Negara sebagai langkah yang paling realistis untuk mewujudkan perdamaian abadi untuk Palestina," tegasnya.
Komitmen Parlemen
Budisatrio menyampaikan komitmennya untuk mendukung langkah diplomasi Presiden Prabowo di Parlemen, serta siap mengawal agar agenda diplomasi senantiasa sejalan dengan amanat UU dan kepentingan nasional. Menurutnya, dengan adanya sinergi antara eksekutif dan legislatif, Indonesia dapat memperluas kontribusinya bagi keamanan dan perdamaian dunia.
"Kami di DPR RI, khususnya Fraksi Gerindra di Komisi I, siap memastikan bahwa setiap kebijakan luar negeri yang ditempuh Presiden mendapatkan dukungan politik dan kebijakan yang solid. Diplomasi Indonesia adalah bagian dari strategi besar untuk memperjuangkan kepentingan nasional, membawa manfaat bagi rakyat Indonesia, dan berkontribusi nyata bagi perdamaian dunia," tutup Budisatrio.
Sidang Umum PBB ke-80 berlangsung di Markas Besar PBB, New York, pada 24-30 September 2025. Indonesia merupakan salah satu negara anggota PBB sejak tahun 1950 dan aktif dalam berbagai misi perdamaian internasional.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Golkar: Adies Kadir Kembali Jabat Wakil Ketua DPR...
Towa News | 06 November 2025, 13.51 WIB
PSI angkat Jumawardi sebagai ketua PSI adalah sosok...
Towa News | 03 November 2025, 14.30 WIB
Sahroni Muncul di Hadapan Warga : "Semua Orang...
Towa News | 03 November 2025, 13.50 WIB
Megawati Tegaskan Hubungan Akrab dengan Prabowo: "Jangan Ada...
Towa News | 01 November 2025, 22.02 WIB
Hasto: PDIP Telah Tiga Kali Ingatkan Jokowi Soal...
Towa News | 01 November 2025, 21.45 WIB