Dipublish oleh Tim Towa | 28 Oktober 2025, 10:50 WIB
Towa News, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membangun sinergi strategis untuk memperkuat riset dan pengembangan sumber daya manusia di bidang kecerdasan artifisial (AI), Senin (27/10).
Pertemuan antara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto dengan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid di Kantor Kemdiktisaintek itu membahas penyelarasan kebijakan riset dan inovasi AI agar sejalan dengan kebutuhan nasional serta penguatan kedaulatan data Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk menyinergikan arah riset nasional agar sejalan dengan kebutuhan strategis negara. Dunia kampus siap menjadi motor utama pengembangan talenta bidang AI yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga paham konteks kebijakan dan industri nasional," ujar Menteri Brian dalam keterangan tertulis.
Menteri Brian menekankan pentingnya percepatan integrasi antara dunia akademik dan industri agar hasil riset berdampak bagi masyarakat. Ia juga menyoroti kebutuhan membangun kapasitas riset AI yang sepenuhnya dikembangkan dengan data, infrastruktur, dan talenta dalam negeri guna mengurangi ketergantungan terhadap platform asing.
Sementara itu, Menteri Meutya menegaskan AI merupakan instrumen strategis untuk menjaga kedaulatan digital bangsa.
"Data adalah aset bangsa. Kita tidak boleh terus menjadi konsumen teknologi asing. Pengembangan AI harus kita arahkan agar melindungi kepentingan nasional dan membangun sistem yang berpihak pada Indonesia," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Komdigi memaparkan Program AI Talent Factory yang melibatkan akademisi dan praktisi internasional dari Oxford, MIT, serta diaspora Indonesia. Program yang telah berjalan di Universitas Brawijaya sebagai kampus percontohan ini akan diperluas ke berbagai universitas di Indonesia.
Baca Juga : Mendiktisaintek Targetkan 6.000 Penerima Beasiswa AS Lewat Kerja Sama AMINEF
Kedua kementerian juga sepakat memperkuat kerja sama dalam penelitian terapan di sektor strategis seperti pertanian, pertahanan, dan ekonomi digital. Riset akan diarahkan untuk mendukung kebijakan publik dan inovasi industri, termasuk penggunaan AI dalam keamanan siber, konektivitas satelit nasional, serta pengembangan data center.
Kemdiktisaintek dan Komdigi juga membuka kolaborasi dengan sektor industri dan pertahanan. Kedua kementerian berencana menggandeng Kementerian Pertahanan untuk membangun proyek uji coba teknologi satelit nasional guna mendukung keamanan komunikasi dan konektivitas di wilayah perbatasan.
Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi pusat pengembangan kecerdasan artifisial di Asia Tenggara dan memastikan teknologi AI berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
PBNU Apresiasi Umrah Mandiri: Dinilai Lebih Terjangkau dan...
Towa News | 28 Oktober 2025, 10.44 WIB
KPK Buka Peluang Panggil Luhut Binsar Pandjaitan Terkait...
Towa News | 28 Oktober 2025, 10.32 WIB
Lebih dari Satu Juta Pengguna ChatGPT Bahas Keinginan...
Towa News | 28 Oktober 2025, 10.15 WIB
Mahfud MD: Soeharto Secara Yuridis Penuhi Syarat Diusulkan...
Towa News | 27 Oktober 2025, 11.25 WIB
Kejagung: Pelaku Judi Online di Indonesia Mulai dari...
Towa News | 27 Oktober 2025, 11.03 WIB