Dipublish oleh Tim Towa | 28 Oktober 2025, 10:32 WIB
Towa News, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang untuk memanggil Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta–Bandung, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan lembaganya masih mendalami unsur-unsur dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut. “Pihak-pihak yang dimintai keterangan siapa saja, materinya apa, memang belum bisa kami sampaikan secara rinci,” ujar Budi dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (28/10/2025), dikutip dari ANTARA.
Menurut Budi, penyelidikan masih berjalan dan KPK belum dapat memberikan informasi detail mengenai siapa saja yang akan dimintai keterangan. “Kami masih fokus menyelidiki unsur-unsur dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Whoosh, dan belum bisa memberitahukan lebih lanjut karena kasusnya masih dalam tahap penyelidikan,” ujarnya.
Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkap dugaan adanya penggelembungan anggaran atau mark up dalam proyek tersebut. Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025, Mahfud menyebut perbedaan besar antara biaya proyek di Indonesia dan di China.
“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” ujar Mahfud dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Prabowo Perintahkan Perpanjangan Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya, Jakarta-Surabaya Cuma 3-4 Jam
Ia menambahkan, “Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat... Itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini,” ujarnya seperti dilansir TIMES Indonesia.
Menanggapi hal itu, pada 16 Oktober 2025, KPK mengimbau Mahfud MD untuk membuat laporan resmi terkait dugaan korupsi proyek Whoosh. Setelah saling memberikan respons, Mahfud pada 26 Oktober 2025 menyatakan siap memenuhi panggilan KPK untuk memberikan keterangan terkait dugaan tersebut.
Baca Juga: AHY Jajal Simulator Kereta Cepat Whoosh, Tekankan Peningkatan Konektivitas
KPK kemudian mengumumkan pada 27 Oktober 2025 bahwa dugaan korupsi proyek Whoosh telah naik ke tahap penyelidikan sejak awal tahun 2025, sebagaimana dilaporkan oleh ANTARA.
Sumber: ANTARA, Aktual.co.id, TIMES Indonesia
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Kemdiktisaintek-Komdigi Sinergikan Riset dan Pengembangan AI Nasional
Towa News | 28 Oktober 2025, 10.50 WIB
PBNU Apresiasi Umrah Mandiri: Dinilai Lebih Terjangkau dan...
Towa News | 28 Oktober 2025, 10.44 WIB
Lebih dari Satu Juta Pengguna ChatGPT Bahas Keinginan...
Towa News | 28 Oktober 2025, 10.15 WIB
Mahfud MD: Soeharto Secara Yuridis Penuhi Syarat Diusulkan...
Towa News | 27 Oktober 2025, 11.25 WIB
Kejagung: Pelaku Judi Online di Indonesia Mulai dari...
Towa News | 27 Oktober 2025, 11.03 WIB