Dipublish oleh Admin | 10 Juli 2025, 07:19 WIB
Towa News, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa degradasi lingkungan berkontribusi langsung terhadap kasus stunting di Indonesia. Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendukbangga/BKKBN di Jakarta, Hanif menyoroti pentingnya akses air bersih, pangan sehat, dan lingkungan sehat sebagai faktor penentu tumbuh kembang anak.
“Lingkungan yang rusak — baik air, udara, maupun lahan — berdampak pada kualitas pangan dan air yang dikonsumsi anak-anak,” ujar Hanif.
“Buruknya kondisi lingkungan serta perilaku tidak sehat turut mempengaruhi terjadinya stunting,” tambahnya.
Stunting, yakni kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi ancaman besar bagi kualitas generasi muda — terutama dalam kerangka visi Indonesia Emas 2045.
Kementerian LH bersama BKKBN menyatakan siap mendukung target penurunan angka stunting nasional yang per 2024 masih berada di angka 19,8 persen.
Upaya kolaboratif ini diharapkan mampu memperbaiki ekosistem lingkungan yang sehat, mendukung ketahanan pangan, dan memperkuat gizi anak-anak Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Wamenkes: Dua Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan...
Towa News | 30 Oktober 2025, 15.04 WIB
Kopi Tanpa Gula: Tren Sehat yang Semakin Diminati...
Towa News | 25 September 2025, 10.51 WIB
IDAI Dukung Program Cek Kesehatan Gratis untuk 53...
Towa News | 09 Agustus 2025, 11.15 WIB
7,8 Juta Warga Telah Manfaatkan Program Cek Kesehatan...
Towa News | 05 Juni 2025, 11.38 WIB
Kemenkes Terapkan Tes Kejiwaan MMPI untuk Calon Dokter,...
Towa News | 19 April 2025, 19.12 WIB