Dipublish oleh Admin | 17 Desember 2024, 06.42 WIB | Dilihat 135 Kali
Towa.co.id Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi memecat Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 Republik Indonesia, dari keanggotaan partai. Langkah ini juga berlaku bagi putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, serta menantunya, Bobby Nasution.
Keputusan pemecatan diumumkan pada Senin (16/12/2024), melalui surat yang dibacakan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun. Selain Jokowi dan keluarganya, 24 kader PDIP lainnya turut diberhentikan dengan berbagai pelanggaran etik partai.
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, menjelaskan alasan utama partai baru memutuskan pemecatan setelah Jokowi menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden.
“PDIP Menjaga Martabat Jokowi Sebagai Presiden”
Menurut Deddy, PDIP sengaja menunggu hingga masa jabatan Jokowi selesai untuk menjaga martabatnya sebagai kepala negara.
“Sebagai presiden, beliau harus dihormati selama menjabat. Kami memiliki nilai etik dan moralitas politik untuk menjaga hal itu. Proses pemecatan dilakukan setelah Pilpres dan Pilkada agar fokus partai tidak terganggu oleh isu politik lainnya,” ujar Deddy kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).
Jokowi dan Keluarga Dinyatakan Melanggar Aturan Partai
Deddy menambahkan, pemecatan ini bukan bentuk narasi jahat terhadap Jokowi dan keluarganya. Langkah tersebut diambil semata-mata untuk menegakkan aturan partai. Jokowi, Gibran, dan Bobby dinilai telah melanggar garis kebijakan PDIP dengan mendukung calon di luar partai pada Pilpres dan Pilkada.
“Ini bukan hanya soal Jokowi, Gibran, dan Bobby, tapi berlaku bagi semua kader yang melanggar aturan. Kami ingin menegaskan bahwa PDIP adalah partai yang menghormati aturan organisasi,” tegas Deddy.
Surat pemecatan yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari evaluasi partai terhadap kader-kader yang tidak patuh.
Pemecatan Jokowi dan Pengaruhnya di PDIP
Meski telah dipecat, Jokowi tetap diakui sebagai tokoh penting yang pernah berkontribusi besar bagi PDIP. Namun, keputusan ini menunjukkan bahwa partai berlambang banteng tersebut tidak memberikan toleransi terhadap pelanggaran disiplin, bahkan kepada mantan pemimpin negara sekalipun.
Langkah tegas ini juga menjadi upaya PDIP untuk mengembalikan soliditas partai menghadapi agenda politik ke depan, khususnya Pilkada.
Sumber : tempo.co
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Tetap Setia, Partai Amanat Nasional Nyatakan Dukungan untuk...
Towa News | 21 April 2025, 08.30 WIB
Zulkiflki Hasan Tanggapi Isu Indonesia Gelap: Hari Ini,...
Towa News | 21 April 2025, 07.48 WIB
Yogi Ramon Setiawan atau ‘Bukan Pak Dewan’ Angkat...
Towa News | 10 April 2025, 13.55 WIB
Indonesia dan Vietnam Sepakati Peningkatan Kerja Sama Pertahanan...
Towa News | 10 Maret 2025, 23.24 WIB
Prabowo Subianto Kembali Pimpin Gerindra, Berikut 5 Keputusan...
Towa News | 14 Februari 2025, 09.20 WIB
Kawendra Lukistian Pimpin HUT ke-17 Gerindra di DPR...
Towa News | 21 Januari 2025, 17.19 WIB
Drama Politik Korea Selatan Berlanjut, Presiden Sementara Kini...
Towa News | 28 Desember 2024, 01.34 WIB
PDIP Tegaskan Kenaikan PPN 12 Persen Amanat UU...
Towa News | 25 Desember 2024, 08.10 WIB
Pramono Anung Siap Realisasikan Program RK dan Dharma...
Towa News | 15 Desember 2024, 10.57 WIB
Ridwan Kamil-Suswono Akui Kekalahan, Ucapkan Selamat pada Pramono...
Towa News | 13 Desember 2024, 06.39 WIB