UNS Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Ribuan Mahasiswa KKN

Dipublish oleh Tim Towa | 14 Juli 2025, 09.32 WIB

UNS Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Ribuan Mahasiswa KKN
Ilustrasi Ini Dibuat Dengan AI

Towa News, Solo - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan guna memberikan perlindungan jaminan sosial bagi ribuan mahasiswa yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Perlindungan tersebut mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Deputi Learning and Development BPJS Ketenagakerjaan, Suwilwan Rachmat, menyampaikan bahwa perlindungan ini penting mengingat mahasiswa KKN berada di lapangan dan rentan terhadap risiko kecelakaan kerja. “Kami mendorong semua kampus memberikan perlindungan jaminan sosial kepada mahasiswa KKN. Ini merupakan bentuk kepedulian dan perlindungan negara terhadap generasi muda,” ujarnya saat pelepasan mahasiswa KKN UNS di Solo, Selasa (8/7/2025).

Kerja sama ini menjadi tahun kedua antara BPJS Ketenagakerjaan dan UNS, setelah sebelumnya manfaat program dirasakan positif oleh para mahasiswa. Hingga kini, kampus-kampus besar seperti UGM dan UNNES juga telah menjalin kemitraan serupa.

Sebanyak 3.868 Mahasiswa UNS Terjun ke 43 Kabupaten

Rektor UNS Hartono menyebut total 3.868 mahasiswa akan melaksanakan KKN pada periode Juli–Agustus 2025. Mereka disebar ke sembilan provinsi dan 43 kabupaten, dengan misi memberdayakan masyarakat dan menggali potensi daerah.

“UNS mengambil 17 dari 54 program tematik Pemprov Jateng. Kita ingin mahasiswa hadir memberi solusi di masyarakat,” kata Hartono.

Wilayah tujuan KKN tersebar dari Jawa hingga luar Jawa, antara lain di Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

Wagub Jateng: Mahasiswa KKN Perlu Perlindungan di Lokasi Rawan

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengapresiasi langkah UNS dan menekankan pentingnya perlindungan sosial bagi mahasiswa. Ia menyebut banyak lokasi KKN berada di area rawan bencana dan medan ekstrem.

“Kita sudah kerja sama dengan 44 kampus untuk program tematik pembangunan. Lokasi-lokasi KKN seringkali berada di wilayah rentan, perlindungan harus diprioritaskan,” kata Yasin.

Cerita Mahasiswa: Mitigasi Bencana dan Pemberdayaan Wisata

Salah satu peserta, Adi Nugroho dari Fakultas Teknik, mengungkapkan bahwa ia dan timnya akan mengembangkan sistem peringatan dini bencana di Wonosobo, daerah yang dikenal rawan longsor.

“Kami ingin membuat alat Early Warning System sederhana untuk masyarakat. Mitigasi ini penting agar warga bisa waspada lebih dini,” ujar Adi.

Sementara Nurul dari Fakultas Ekonomi menjalankan program ekonomi sirkular di desa wisata di NTB. Ia dan timnya melatih pemuda setempat menjadi pemandu wisata berbahasa asing, serta memberdayakan nelayan untuk mengolah hasil laut menjadi produk siap jual.

Mahasiswa Magang Juga Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Suwilwan menambahkan bahwa perlindungan BPJS tidak terbatas pada KKN, tetapi juga mencakup mahasiswa yang magang atau praktik kerja. Jika mengalami kecelakaan, mahasiswa mendapat manfaat layaknya pekerja industri, termasuk perawatan medis dan pendampingan pemulihan.

Aturan Perlindungan Mahasiswa KKN Berdasarkan Permenaker

Dasar hukum program ini mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 2021, yang mewajibkan mahasiswa KKN, kerja praktik, dan magang terdaftar dalam JKK dan JKM. Manfaatnya meliputi biaya pengobatan tanpa batas, santunan kematian, serta perlindungan penuh selama masa KKN, termasuk saat perjalanan pergi dan pulang.

Santunan Bagi Mahasiswa UGM yang Gugur saat KKN

Sebagai bentuk nyata komitmen perlindungan, BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan santunan senilai Rp70 juta kepada masing-masing keluarga dua mahasiswa UGM yang meninggal dunia akibat kecelakaan laut saat KKN di Maluku Tenggara. Keduanya adalah Septian Eka Rahmadi (Fakultas Teknik) dan Bagus Adi Prayogo (Fakultas Kehutanan).

“Santunan ini tidak dapat menggantikan duka, namun kami harap bisa meringankan beban keluarga,” kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta, Rudi Susanto.

Evaluasi Keamanan Lokasi KKN Setelah Tragedi UGM

Menyusul insiden di Maluku Tenggara, UGM menyatakan akan memperketat evaluasi keamanan lokasi KKN, terutama di wilayah terpencil. Sekretaris Universitas, Andi Sandi Antonius, menegaskan faktor cuaca dan keselamatan menjadi prioritas utama.

“Kami berikan opsi bagi mahasiswa untuk melanjutkan atau pulang. Keselamatan dan kemanusiaan adalah prinsip tertinggi,” ujarnya.

UGM juga menyediakan pendampingan psikologis bagi mahasiswa terdampak, dibantu dosen pembimbing lapangan dan tim psikologi kampus.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video