Dipublish oleh Admin | 21 April 2025, 07.48 WIB
Towa News, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, turut menanggapi isu mengenai istilah 'Indonesia Gelap' yang belakangan ramai dibicarakan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara Halal Bihalal serta pengumuman struktur kepengurusan partai di Kantor DPP PAN pada Minggu (20/4).
Zulhas menolak anggapan tentang 'Indonesia Gelap'. Ia menegaskan bahwa Indonesia, baik saat ini maupun ke depannya, akan tetap bercahaya terang layaknya sinar matahari.
"Indonesia hari ini, esok, akan terang seperti matahari di siang hari," ujar Zulhas
Zulhas juga menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan jika masih ada pihak-pihak yang menyebut Indonesia Gelap. Namun, menurutnya, seluruh kader PAN, termasuk para menteri dari Kabinet Merah Putih, akan terus berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan Indonesia yang terang benderang seperti matahari.
"Boleh saja sebagian mengatakan Indonesia gelap tapi kita akan jawab dengan kerja-kerja nyata, dengan bukti-bukti nyata, Indonesia hari ini dan esok terang seperti matahari," ujarnya.
Tak hanya Zulhas, Presiden Prabowo Subianto juga pernah menanggapi isu ini. Ia mengungkapkan keheranannya terhadap sejumlah pihak yang belakangan menggaungkan wacana 'Indonesia Gelap'.
"Saya juga heran ada orang yang mengatakan Indonesia gelap. Kalau dia memang merasa gelap, itu hak dia, tapi kalau saya bangun pagi saya lihat Indonesia cerah," jelasnya.
Prabowo menyampaikan bahwa kondisi Indonesia yang cerah juga terlihat dari pertemuannya dengan para petani di berbagai wilayah. Menurutnya, saat ini para petani merasa senang karena harga pangan dan hasil panen terus mengalami peningkatan.
"Kalau saya ketemu petani, petani gembira. Harga pangan, peningkatan hasil mereka naik secara drastis, produksi naik secara drastis," tuturnya.
Sementara itu, aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" yang melibatkan mahasiswa dan sejumlah kelompok masyarakat sipil berlangsung di berbagai daerah, termasuk Jakarta, pada 17 hingga 21 Februari lalu.
Dalam aksi tersebut, massa Indonesia Gelap mengajukan sejumlah tuntutan, seperti penolakan terhadap Revisi UU TNI, Revisi UU Polri, pengesahan tata tertib DPR, serta Revisi UU Kejaksaan.
Mereka juga mendesak evaluasi atas kebijakan efisiensi anggaran, struktur kabinet yang dinilai gemuk di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, serta pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis.
Dinamika ini menjadi cerminan pentingnya dialog terbuka dan partisipasi publik dalam menjaga arah pembangunan bangsa ke depan.
Referensi : www.cnnindonesia.com, detik.com, liputan6.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Poros Ekonomi Baru: Munculnya '9 Haji' dalam Peta...
Towa News | 09 Juni 2025, 08.02 WIB
Dasco dan Mensesneg Kunjungi Megawati, Terima Wejangan dan...
Towa News | 05 Juni 2025, 11.04 WIB
Survei LSI: Publik Apresiasi Stabilitas Politik dan Penegakan...
Towa News | 05 Juni 2025, 10.41 WIB
Tantangan dan Harapan Publik Warnai Diskursus Politik Jelang...
Towa News | 03 Juni 2025, 00.16 WIB
Survei Ungkap Presiden Raih Tingkat Kepercayaan Publik Sebesar...
Towa News | 31 Mei 2025, 10.20 WIB
Reformasi Politik 2025: Antara Harapan Publik dan Tantangan...
Towa News | 26 Mei 2025, 09.30 WIB
Rahayu Saraswati Kembali Terpilih menjadi Ketum PP TIDAR,...
Towa News | 17 Mei 2025, 20.43 WIB
PPP Siapkan Muktamar 2025, Sejumlah Tokoh Masuk Bursa...
Towa News | 14 Mei 2025, 12.28 WIB
Ketua Umum Golkar Bahlil Tegaskan Komitmen Dukung Pemerintahan...
Towa News | 03 Mei 2025, 11.41 WIB
Gugat UU Kementerian, Mahasiswa Desak MK Larang Menteri...
Towa News | 30 April 2025, 13.15 WIB