7,8 Juta Warga Telah Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis

Dipublish oleh Tim Towa | 05 Juni 2025, 11.38 WIB

7,8 Juta Warga Telah Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis
Ilustrasi Cek kesehatan Gratis (Foto:Istimewa)

Towa News, JakartaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebanyak 7,8 juta warga Indonesia telah memanfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sejak diluncurkan pada Februari 2025. Laporan tersebut disampaikan dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (3/6).

Menurut Budi, program yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Prabowo tersebut telah melayani rata-rata 200 ribu warga per hari.

"Per kemarin, sudah 7,8 juta rakyat Indonesia yang mendapatkan cek kesehatan gratis. Setiap harinya mencapai sekitar 200 ribu orang," ujar Budi kepada awak media usai pertemuan.

Program CKG ini akan terus diperluas, termasuk ke lingkungan sekolah yang akan dimulai pada Juli 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru. Budi menargetkan hingga 50 juta penduduk dapat memanfaatkan layanan ini.

“Bulan depan direncanakan mulai juga cek kesehatan gratis di sekolah. Jadi target kita 50 juta warga Indonesia bisa melakukan cek kesehatan gratis,” tambahnya.

Sasar Semua Kalangan

Program CKG menyasar seluruh lapisan masyarakat berdasarkan siklus hidup, mencakup tiga momentum utama, yakni CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG untuk ibu hamil serta balita. CKG ulang tahun yang telah berjalan sejak 10 Februari 2025 menyasar anak usia 0–6 tahun dan warga usia 18 tahun ke atas, dengan pelaksanaan di Puskesmas dan klinik mitra BPJS Kesehatan. Sementara itu, CKG sekolah akan menyasar anak usia 7–17 tahun, dan pemeriksaan untuk ibu hamil serta balita dilakukan di Puskesmas dan Posyandu.

Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun untuk merealisasikan program ini.

Deteksi Dini Masalah Kesehatan

Dalam pelaksanaannya, program CKG berhasil mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan masyarakat. Pada bayi, ditemukan prevalensi tinggi cacat jantung bawaan, sementara pada balita, masalah gigi menjadi perhatian utama. Di kelompok dewasa dan lansia, penyakit yang paling sering terdeteksi adalah hipertensi dan diabetes.

“Kalau bayi, banyak yang mengalami jantung bawaan. Balita banyak yang punya masalah gigi. Untuk dewasa dan lansia, tekanan darah tinggi dan diabetes paling dominan,” ungkap Menkes.

BACA JUGA : Jangan Lewatkan! Mulai Hari Ini Cek Kesehatan Gratis, Begini Cara Daftarnya

 

Penguatan Layanan Penyakit Menular

Selain pelaporan terkait CKG, Menkes juga menyampaikan kemajuan dalam penanganan penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC). Menurutnya, ketersediaan alat skrining yang lebih murah dan melimpah memungkinkan deteksi dini lebih luas.

“Dari 1 juta target, diharapkan semuanya bisa menjalani skrining. Regimen pengobatan TBC yang baru juga sudah diterapkan dan biayanya lebih terjangkau,” jelas Budi.

Pembangunan Rumah Sakit Dipercepat

Dalam kesempatan yang sama, Budi juga melaporkan percepatan pembangunan 66 rumah sakit baru. Dari total target, 32 rumah sakit akan dibangun pada tahun ini, dan sisanya pada tahun depan. Sebanyak 16 proyek di antaranya telah memulai proses groundbreaking.

“Kami juga ajukan realokasi anggaran, bukan penambahan. Presiden sudah menyetujui untuk kebutuhan percepatan,” ujarnya.

BACA JUGA : Pemerintah Gelar Skrining Kesehatan Gratis Terbesar, 25.000 Fasilitas Siap Layani Masyarakat!

Program ini mencerminkan komitmen negara dalam menjamin hak kesehatan rakyat secara merata, sesuai amanat konstitusi dan prinsip pelayanan publik, serta mendukung tujuan pembangunan kesehatan nasional.

 

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video