Iran Ancam AS di Tengah Rencana Gencatan Senjata Israel-Iran yang Diumumkan Trump

Dipublish oleh Admin | 24 Juni 2025, 08.18 WIB

Iran Ancam AS di Tengah Rencana Gencatan Senjata Israel-Iran yang Diumumkan Trump
Komandan IRGC, Mohammad Pakpour, Sumber : realitarakyat.com

Towa News, Jakarta - Garda Revolusi Iran (IRGC) mengeluarkan peringatan keras terhadap Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/6/2025), menyusul rencana gencatan senjata antara Israel dan Iran yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Komandan IRGC, Mohammad Pakpour, menyatakan bahwa AS akan menanggung konsekuensi berat jika kembali melancarkan serangan ke wilayah Iran.

“Kami peringatkan kepada Presiden Amerika yang bodoh dan sembrono, bahwa jika agresi terhadap Republik Islam Iran dan tanah para syuhada kami terulang, maka mereka akan menerima balasan yang lebih menghancurkan dan membuat menyesal,” tegas Pakpour, dikutip dari siaran televisi pemerintah Iran.

Pernyataan ini disampaikan hanya beberapa jam setelah Trump secara mengejutkan mengumumkan kesepakatan gencatan senjata penuh antara Israel dan Iran melalui media sosialnya, Truth Social. Pengumuman tersebut menyebutkan bahwa gencatan senjata akan dimulai tengah malam waktu setempat, atau sekitar enam jam setelah pengumuman itu disampaikan.

Dalam unggahannya yang didominasi huruf kapital, Trump menuliskan bahwa kedua negara telah menyepakati penghentian total permusuhan selama 12 jam. Pada jam ke-12, Israel akan mulai melaksanakan gencatan senjata, dan 12 jam berikutnya akan menandai akhir resmi dari konflik yang telah berlangsung selama 12 hari.

Trump menyampaikan apresiasinya terhadap kedua negara, menyebut keberanian dan kecerdasan mereka dalam menyudahi konflik yang berpotensi menjadi perang berkepanjangan.

“Ini adalah perang yang bisa menghancurkan Timur Tengah selama bertahun-tahun, tetapi tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi,” tulis Trump dalam unggahan penutupnya, sembari menyampaikan doa bagi Israel, Iran, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan dunia.

Rencana gencatan senjata ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan, menyusul serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar. Serangan itu sendiri merupakan respons atas pemboman fasilitas nuklir Iran oleh militer Amerika Serikat.

Situasi ini menambah kompleksitas dinamika geopolitik di kawasan Timur Tengah yang terus memanas dalam beberapa pekan terakhir. Kendati rencana perdamaian telah diumumkan, pernyataan keras dari pihak Iran menunjukkan masih tingginya potensi eskalasi baru.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video