Mulai 5 Juni 2025, Pekerja Bergaji di Bawah Rp3,5 Juta dan Guru Honorer Akan Terima BSU

Dipublish oleh Tim Towa | 24 Mei 2025, 13.26 WIB

Mulai 5 Juni 2025, Pekerja Bergaji di Bawah Rp3,5 Juta dan Guru Honorer Akan Terima BSU
ilustrasi Gaji ( Foto:jurnal.id)

Towa News, Jakarta – Pemerintah Indonesia akan menggulirkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja yang bergaji maksimal Rp3,5 juta atau sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) serta guru honorer. Program ini menjadi bagian dari enam paket stimulus ekonomi yang akan mulai diluncurkan pada 5 Juni 2025, dengan tujuan utama untuk mendongkrak daya beli masyarakat dan menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemberian BSU ini merupakan salah satu bentuk intervensi fiskal pemerintah untuk meningkatkan konsumsi masyarakat pada kuartal kedua tahun ini, terutama setelah momentum hari besar seperti Natal dan Tahun Baru yang biasanya menggerakkan belanja masyarakat telah lewat.

“Stimulus yang saat ini sedang difinalisasi dan direncanakan akan diluncurkan pada 5 Juni tersebut diharapkan akan mampu mendongkrak konsumsi masyarakat,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Jumat (23/5/2025).

Enam Stimulus Ekonomi untuk Dorong Konsumsi

Pemerintah merancang enam jenis stimulus berbasis konsumsi domestik dengan cakupan sektor transportasi, energi, dan bantuan sosial, yang terdiri dari:

  1. Diskon transportasi publik, termasuk tiket kereta api, pesawat, dan angkutan laut selama masa libur sekolah.

  2. Diskon tarif tol, yang menargetkan 110 juta pengendara dan berlaku pada Juni-Juli 2025.

  3. Diskon tarif listrik sebesar 50 persen selama Juni dan Juli 2025 bagi 79,3 juta rumah tangga berdaya listrik di bawah 1.300 VA (450 VA dan 900 VA) (Kompas.com).

  4. Peningkatan alokasi bantuan sosial berupa kartu sembako dan bantuan pangan kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

  5. Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja bergaji maksimal Rp3,5 juta atau UMP, termasuk guru honorer.

  6. Perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi pekerja sektor padat karya.

Stimulus tersebut diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 tetap berada di kisaran 5 persen. Menurut Airlangga, momen libur sekolah yang berbarengan dengan pencairan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi waktu yang strategis untuk memperkuat konsumsi rumah tangga.

“Kami juga mengajak pemerintah daerah untuk menciptakan kegiatan pariwisata dan hiburan lokal guna mendorong mobilitas masyarakat dalam negeri selama liburan sekolah,” jelasnya.

Upaya Menahan Pelambatan Ekonomi

Mengutip data dari Reuters, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat hanya sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year), menjadi yang terendah dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, stimulus konsumsi seperti BSU ini menjadi sangat krusial untuk mencegah pelemahan lanjutan  di kutip dari Reuters.

Dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, paket stimulus ini juga dimaksudkan sebagai pelengkap dari langkah-langkah stabilisasi fiskal dan moneter yang sudah berjalan sebelumnya, serta memperkuat daya tahan ekonomi terhadap dinamika global ekon.go.id.

Airlangga menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga dan kementerian untuk memastikan stimulus dapat tersalurkan secara efektif dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional.

 

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video