Towa News, Jakarta - Presiden FIFA Gianni Infantino menuai tuduhan pelanggaran Kode Etik FIFA setelah memberikan dukungan terhadap program politik Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam sebuah forum bisnis.

Tuduhan dilayangkan oleh Miguel Maduro, mantan ketua komite tata kelola FIFA. Ia menilai sikap Infantino telah melanggar prinsip netralitas politik yang menjadi kewajiban pejabat FIFA.

Persoalan bermula ketika Infantino tampil dalam Forum Bisnis Amerika di Miami pada Rabu (5/11). Dalam kesempatan tersebut, petinggi sepak bola dunia itu secara terang-terangan memuji Trump.

"Jadi, saya pikir kita semua harus mendukung apa yang dia [Donald Trump] lakukan karena menurut saya itu terlihat cukup bagus," ujar Infantino seperti dilansir New York Times.

Pernyataan tersebut langsung menyebar luas di media sosial. Potongan video pidato Infantino menjadi sorotan karena ia berbicara dengan kapasitas sebagai Presiden FIFA, bukan individu pribadi.

Menanggapi hal ini, Maduro menegaskan bahwa tindakan Infantino telah melanggar Pasal 15 Kode Etik FIFA yang mewajibkan organisasi tersebut bersikap netral dalam urusan politik dan agama.

"Saya pikir seorang presiden FIFA bisa menyatakan bahwa hasil pemilu harus dihormati. Namun, Infantino melangkap lebih jauh," kata Maduro dalam wawancara dengan The Athletic, seperti dikutip dari New York Times.

Maduro menambahkan, meski Infantino boleh menjalin hubungan baik dengan Trump, namun FIFA sebagai organisasi tidak seharusnya memihak pada politik tertentu.

"Meskipun ia dapat mengakui legitimasi Presiden Trump, ia juga harus mengakui bahwa dalam demokrasi, orang lain dapat menentang kebijakannya," tambah Maduro seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat (7/11).

Maduro menegaskan bahwa sikap Infantino jelas melanggar kewajiban netralitas politik yang dibebankan kepada pejabat FIFA berdasarkan Pasal 15 Kode Etik organisasi sepak bola dunia tersebut.

Sumber:New York Times,CNN Indonesia

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.