Dipublish oleh Admin | 16 Juli 2025, 09.59 WIB
Towa News, Jakarta - Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen kuat dalam pembangunan demokrasi dengan menjadikannya sebagai program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Komitmen ini diukur melalui Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) yang kini memasuki tahap rekonsiliasi data.
Kepala Bidang Kepemiluan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam), Themy Usman, menekankan pentingnya akurasi dan independensi dalam penghitungan IDI. Hal ini bertujuan menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mengevaluasi pembangunan demokrasi di Indonesia.
"Indeks Demokrasi Indonesia harus dihitung secara akurat, dapat dipertanggungjawabkan, dan independen. Hal tersebut menjadi penting, agar menghasilkan angka-angka yang dapat menilai dan mengevaluasi pembangunan demokrasi di Indonesia," kata Themy saat memimpin rapat koordinasi, Senin (14/7/2025).
Themy menjelaskan bahwa perkembangan demokrasi Indonesia dapat diukur melalui IDI yang dihitung setiap tahun. Sebagai indeks komposit, IDI mengukur tingkat perkembangan demokrasi dan menjadi salah satu tolok ukur penyelenggaraan demokrasi nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) turut berkomitmen mendukung penyelesaian penghitungan IDI sebagai ukuran strategis pembangunan demokrasi. Indeks ini digunakan pemerintah dalam berbagai dokumen perencanaan pembangunan, termasuk RPJMN 2020-2024, RPJMN 2025-2029, RPJPN 2025-2045, dan RPJPD 2025-2045. IDI juga menjadi indikator Sustainable Development Goals (SDGs).
Saat ini, proses pengukuran IDI telah memasuki tahap rekonsiliasi data. Pada tahap ini dilakukan verifikasi silang data IDI yang sebelumnya telah diverifikasi dengan melibatkan kementerian dan lembaga yang memiliki sumber data terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pemerintah menargetkan angka IDI akan segera dirilis.
Kemenko Polkam menekankan urgensi perilisan IDI karena fungsinya sebagai pendeteksi penguatan atau pelemahan demokrasi di tingkat pusat dan daerah pada aspek-aspek yang diukur. Oleh karena itu, nilai IDI harus segera dirilis dan disosialisasikan secara luas kepada masyarakat.
Rapat koordinasi yang dipimpin Themy dihadiri perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, BPS Pusat, dan BPS Provinsi seluruh daerah di Indonesia. Pertemuan dilaksanakan secara hybrid untuk memastikan partisipasi optimal dari seluruh stakeholder terkait.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Dasco Kunjungi Kediaman Bung Hatta, Titipkan Salam dari...
Towa News | 16 Juli 2025, 14.15 WIB
Lewat Sambungan Telepon, Presiden Prabowo dan Donald Trump...
Towa News | 16 Juli 2025, 13.28 WIB
Kejagung Tetapkan Empat Tersangka Korupsi Pengadaan Chromebook Kemendikbudristek,...
Towa News | 16 Juli 2025, 11.16 WIB
7 Juta Penerima Bansos Dicoret, Kemensos Alihkan ke...
Towa News | 16 Juli 2025, 11.02 WIB
Kejahatan Meningkat, Penyelesaian Menurun: Kemenko Polkam Perkuat Sinkronisasi...
Towa News | 15 Juli 2025, 12.53 WIB
Guru PPPK Serukan Kesetaraan, Minta Diangkat Jadi PNS
Towa News | 15 Juli 2025, 12.14 WIB
Pemerintah Wajibkan Platform E-Commerce Potong Pajak Penjual UMKM,...
Towa News | 15 Juli 2025, 10.32 WIB
Komisi III DPR Buka Pintu Masukan Revisi KUHAP...
Towa News | 14 Juli 2025, 11.31 WIB
Sekolah Rakyat Resmi Dimulai, Harapan Baru Bagi Anak...
Towa News | 14 Juli 2025, 10.51 WIB
Presiden Prabowo Hadiri Peringatan Hari Bastille di Prancis...
Towa News | 14 Juli 2025, 10.28 WIB